Label

Rabu, 27 Mei 2015

Perubahan fisika dan perubahan kimia

Perubahan fisika dan perubahan kimia 

Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu:
  1. tidak terbentuk zat jenis baru,
  2. zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula,
  3. hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan perubahan warna. Pada perubahan ini, memungkinkan kita mendapatkan kembali materi semula, namun tidak semuanya dalam bentuk yang utuh. Misalnya, gelas yang pecah. Pada gelas tersebut terjadi perubahan fisika meskipun wujudnya bukan gelas lagi. Hanya wujud fisiknya saja yang berubah,dan tidak terjadi perubahan sifat, gelas yang pecah masih memiliki sifat dasarnya (gelas kaca memiliki sifat seperti kaca begitu pula dengan gelas kaca yang pecah).
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak reaksi kimia yang terjadi secara alamiah atau yang dibuat manusia.
Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu:
  1. terbentuk zat jenis baru,
  2. zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula,
  3. diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.
Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.
Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia juga dapat kita amati di alam dan lingkungan sekitar kita. Berdasarkan faktor penyebabnya perubahan kimia dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :
  1. Proses pembakaran, contohnya kayu yang dibakar, bom meledak dan lilin yang dibakar.
  2. Proses peragian, contohnya perubahan susu menjadi keju, singkong menjadi tape dan kedelai menjadi tempe.
  3. Proses kerusakan, contohnya pelapukan kayu, pembusukan sampah dan perkaratan besi.
  4. Proses biologis mahluk hidup, contohnya proses fotosintesis, proses pencernaan makanan dan proses pernafasan.
  5. Proses pertumbuhan dan  perkembangan mahluk hidup, contohnya tumbuhnya seorang bayi menjadi dewasa.
Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia adalah adanya perubahan warna, perubahan bau, pembentukan gas, timbulnya cahaya, pembentukan endapan baru,  dan perubahan pH.
Dari pemaparan diatas, dapat kita ketahui bahwa perubahan sumbu lilin menjadi arang termasuk ke dalam perubahan kimia karena terbentuk zat baru dan peubahannya di ikuti perubahan sifat-sifat kimia dari zatt tersebut. Sedangkan perubahan yang terjadi pada batang lilin yang mencair merupakkan perubahan fisika yang notabene tidak terbentuk zat baru.
Perubahan materi ini dapat diketahui dari perbedaan keadaan awal dan keadaan akhir materi setelah mengalami perubahan. Keadaan yang dimaksud meliputi sifat-sifat maupun strukturnya. Materi dapat dikenali berdasarkan sifat-sifat fisika maupun sifat-sifat kimianya. Yang termasuk sifat-sifat fisika antara lain wujud, warna, titik leleh, titik didih, dan kelarutan. Sifat-sifat kimia materi didasarkan pada kemampuannya dalam melakukan perubahan atau reaksi kimia.

lup dan mata berakomidasi maksimum

Sebuah lup dengan f = 10 cm
Tentukan Perbesaran oleh
a. Mata normal yang berakomidasi maksimum.
b. Mata yang tidak berakomidasi

Jawaban
a. Mata normal berakomidasi maksimum, maka bayangan terletak pada jarak baca normal yaitu 25 cm
M = s'/f + 1 = 25 / 10 + 1 = 2,5 + 1 = 3,5
Jadi, Perbesaran lup = 3,5 kali

b. Mata tidak berakomidasi
M = s' / f = 25 / 10 = 2,5
jadi, Perbesaran lup = 2,5 kali

Lup biasanya digunakan oleh tukang arloji

http://mapel-sekolahku.Blogspot.com 

cermin cembung dalam matematis

Jari2 cermin cembung = 20 cm (R)
40 cm di depan cermin cembung tersebut diletakkan benda dengan tinggi = 3 cm
Pertanyaan
a. Letak bayangan
b. Bentuk bayangan
c. Perbesaran bayangan
d. Tinggi bayangan

Untuk cermin cembung f = negatif
R = 20 cm ¦¦ f = - 10 cm ¦¦ h = 3 cm ¦¦ s= 40 cm

Cari s'
s.s' = f (s'+s)
40 s' = -10 (s'+40)
40 s' = -10s' - 400
40 s' + 10 s' = -400
50 s' = - 400
s' = -400/50
s' = - 8 cm

Bentuk bayangan
karena s' = - 8 cm
maka, bayangan di belakang cermin cembung,
& bayangan bersifat maya karena s' = negatif

Perbesaran bayangan
M = (s'/s) = (h'/h)
M = (8/40) = 1/5 = 0,2 cm

Tinggi bayangan
M = (h'/h)
0,2 = h'/3
h' = (0,2) (3) = 0,6 cm

Note:
fokus untuk cermin cembung selalu negatif
kalau bayangan di belakang cermin cembung selalu maya

Demikian contoh matematis dari cermin cembung

http://mapel-sekolahku.Blogspot.com