Label

Selasa, 20 Oktober 2015

latihan matematika smp kelas tujuh

Latihan matematika SMP kelas tujuh


http://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=latihan-soal-matematika-smp-kelas-7

Klik alamat di atas, lalu klik ... start ... 

kehidupan sosial manusia

Sosiologi SMP kelas tujuh

kehidupan sosial manusia, materi sosiologi kelas 7



KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara dua atau lebih individu dimana ide dan pandangan satu individu saling memengaruhi. Ciri dari interaksi sosial adalah :
a.       Adanya dua pelaku atau lebih
b.      Adanya hubungan timbal balik antar pelaku
c.       Proses interaksi diawali dengan adanya kontak sosial (baik secara langsung ataupun tidak langsung)
d.      Adanya dimensi waktu (lampau, sekarang, dan yang  akan datang)
e.      Adanya tujuan dari masing-masing individu

Ada empat faktor yang memengaruhi interaksi sosial, yaitu :
a.       Imitasi : kecenderungan berbuat atau meniru perbuatan orang lain, misalnya dalam hal pakaan, mode rambut, gaya berbicara (wow)
b.      Sugesti : sikap, pandangan, pendapat orang lain yang diterima sepenuhnya tanpa dikritisi.  Seseorang dapat dengan mudah disugesti apabila :
ü  Kemampuan berpikirnya terpecah-pecah dan tidak konsentrasi
ü  Sedang emosi sehingga menghambat daya nalarnya secara rasional
ü  Pemberi sugesti mempunyai kekuasaan dan wewenang untuk menyampaikan saran/pendapat orang lain.
ü  Adanya dukungan pendapat dari orang disekitarnya, terutama ketika ragu ragu.
ü  Tingkat berpikirnya masih sederhana , misalnya anak sekolah.
Mudah tidaknya orang memberi sugesti tergantung pada beberapa hal, yaitu :
·         Orang yang memiliki karisma, misalnya ulamam orangtua, cendekiawan, pemimpin agama
·         Orang yang ahli di bidangnya
·         Orang yang punya kekuaasaan besar dan kedudukan tinggi
·         Iklan media massa
·         Kelmpok mayoritas
c.       Identifikasi : kecenderungan /keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Misalnya anak cowok mengidentifikasi seperti ayahnya. Proses dapat berlangsung:
§  Dengan sendirinya/tidak sadar
§  Sengaja/rasional
§  Melihat kegunaannya
d.      Simpati
Perasaan suka atau tertarik yang timbul pada diri seseorang kepada orang lain. Proses ini lebih ditonjolkan pada perasaan daripada pemikiran yang rasional.
Interaksi merupakan bentuk umum dari proses sosial. Proses sosialadalah pengaruh timbal balik antara berbagai kehidupan bersama atau cara-cara berhubungan yanng terjaadi saat individu dan kelompok masyarakat saling bertemu dan mereka menentukan sistem serta bentuk bentuk hubungan tersebut.
Menurut George hebert Mead, ada tiga tahap perkembangan dalam diri manusia, yaitu :
1.       Tahap pertama: anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang orang di sekitarnya dengan meniru orang lain.
2.       Tahap kedua: anak tidak hanya mengetahui peran yang harus dijalankan , tetapi juga mengetahui peran yang dijalankan orang lain yang berinteraksi dengannya.
3.       Tahap ketiga: anak telah memahami peran orang lain yang lebih luas dan melalui interaksi ia dapat memilih peran yang dikehendaki sehingga memiliki jati diri.
Bentuk interaksi dapat dibedakan menjadi tiga macam , yaitu :
a.       Antar indidivu : misalnya percakapan antara Leo dengan gurunya, Titus dengan Almanzo, dll
b.      Antar individu dengan kelompok : misalnya pelatih basket dengabn tim basket, pelatih futsal dengan tim futsal sewaktu latihan, dll.
c.       Antar kelompok : misalnya tim futsal SMP carolus dengan tim futsal SMP santa maria.
SOSIALISASI
                Sosialisasi merupakan suatu proses yang membantu individu melalui proses belajar dan menyesuaikan diri agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
Tujuan dari sosialisasi adalah :
1.       Membekali seseorang dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.
2.       Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif seperti membaca, menulis dan berbicara.
3.       Mengendalikan fungsi organik melalui latihan mawas diri yang tepat.
4.       Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai nilai dan kepercayaan pokok yang ada di maasyarakat.
Sosialisasi secara umum dibagi menjadi dua, yaitu :
Sosialisasi primer : sosialisasi yang dilakukan dalam lingkungan keluarga
Sosialisasi sekunder : sosialisasi yang dilakukan dengan mengajarkan nila baru di luar lingkungan keluarga, misalnya i lingkungan bermain, sekolah, lingkungan kerja.
Media sosialisasi: secara umum media sosialisasi ada lima, yaitu :
1.       Sosialisasi dalam keluarga
2.       Sosialisasi dalam kelompok : teman bermain, tetangga, teman sekolah
3.       Sosialisasi dalam lingkungan sekolah:
4.       Sosialisasi dalam lingkungan kerja
5.       Sosialisasi melalui media massa

STATUS DAN PERAN
Status yaitu tempat bagi seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang lain. Setiap orang dapat memiliki banyak status. Secara umum, status dapat dibedaka menjadi tga, yaitu :
1.       Ascribed Status : staus yang diperoleh karena keturunan, misalnya golongan bangsawan.
2.       Achieved status : status yang diperoleh karena diperjuangkan/diusahakan, misalnya seeorng berhasil menjadi seorang dokter, presiden, guru, dll.
3.       Assigned status: status yang diberikan kepaada seseorang/kelompok karena berjasa bagi masyarakat. Misalnya anugerah pahlawan nasional, anugerah pahlawan lingkungan, kenaikan pangkat, dll.
Beberapa status dapat saling bertentangan yaitu disebut konflik status. Seseorang yang mengalami konflik status akan memilih status utama dalam hidupnya. Status utama adalah status yang mendominasi.
Peran yaitu seperangkat /sekelompok tingkah laku yang diharapkan seseorang yang berkedudukan di masyarakat., misalnya, guru berperan untuk mendidik,
Peran dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1.       Peran bawaan: diperoleh secara otomatis dengan sendirinya, mislanya pangeran charles yang diharapkan untuk menjadi pewaris tahta
2.       Peran pilihan : diperoleh melalui usaha tertentu , misalnya dokter yang terus memeperdalam peneitiannya dan kemampuannya.
3.       Peran yang diharapkan: yaitu peran yang harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan bersama demi memelihara ketertiban, misalnya polisi yangmenjaga ketertiban
4.       Peran yang disesuaikan, yaitu peran yang dilaksanakan sesuai situasi yangsering berubah misalnya pak bambang sebelum menjadi kepsek adalah seorang guru sehingga statusnya juga akan mengalami perubahan.
Konflik juga dapat terjadi dalam peran, misalnya seorang wanita yang ingin bekerja tapi keluarga menghendaki untuk segera menikah.
Bentuk interaksi dibedakan menjadi dua, yaitu
A.      INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF
Yaitu proses sosial yang mendorong anggota masyarakat untuk memperkuat ikatan solidaritas sosial dan meningkatkan persatuan anggota masyarakat. Proses asosiatif dibedakan menjadi empat, yaitu :
1.       Kerjasama (cooperation)
Suatu penggabungan beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.
Bentuk kerjasama meliputi :
1.       kerukunan meliputi gotong royong dan tolong menolong
2.       bargaining yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih, misalnya tawar menawar barang antara dua Negara atau di took toko
3.        kooptasi yaitu proses penerimaan unsur unsur baru oleh pemimpin dalam sebuah organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari kegoncangan/kekacauan dalam organisasi. Contohnya adanyaa peluang untuk naik jabatan dalam suatu organisasi.
4.        Koalisi yaitu penggabungan beberapa organisasi yang mempunyai tujuan yang sama. Misalnya gabungan dua partai untuk mencalonkan presiden/gubernur.
5.        usaha bersama/joint venture adalah sutu kerjasama dari beberapa perusahaan untuk mengerjakan proyek tertentu yang membutuhkan modal besar. Umumnya berupa penambangan tambang. Misalnya PT pertamina bergabung dengan Exxon mobile untuk mengeksplorasi tambang minyak.
Faktor yang mendorong terjadinya kerjama yaitu :
a.       Mempunyai tujuan bersama
b.      Adanya keuntungan pribadi
c.       Mempunyai kewajiban yang sama
d.      Mempunyai tujuan ntuk menolong orang lain
e.      Keinginan untuk mencapai hasil yang lebih besar
2.       Akomodasi (accomodation)
Akomodasi adalah usaha untuk menyelesaikan pertentangan atau permusuhan untuk sementara waktu tanpa menghancurkan pihak lawan.
Akomodasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :
Ø  Mengurangi perbedaaan paham, pertentangan, pernusuhan antara orang perorang atau kelompok manusia
Ø  Mencegah terjadinya pertentangan secara temporer atau sementara waktu
Ø  Memungkinkan terjadinya kerjasama antar kelompok sosial yang terpisah
Ø  Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah misalnya dengan perkawinan campuran
Bentuk akomodasi yang sering dijumpai dalam masyarakat antara lain :
v  Koersi, yaitu bentuk akomodasi yang dilaksanakan secara paksa dan salah satu pihak dalam posisi lemah. Misalnya penguasa memaksakan suatu kebijakan pada masyarakat untuk menjaga kestabilan dalam negara.
v  Kompromi, yaitu bentuk akomodasi yang dilakukan dengan cara masing-masing pihak yang bertikai mengurangi tuntutannya sehingga dapat mencapai kesepakatan bersama, misalnya tuntutan kenaikan gaji karyawan.
v  Mediasi, yaitu penyelesaian pertentangan atau pertikaian melalui orang ketiga tetpi orang tersebut hanya sebagai penasihat dan tidak mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan.
v  Arbitrasi , suatu cara untuk menyelesaikan masalah/konflik melalui bantuan pihak ketiga yang berwenang mengambil keputusan yang bersifat mengikat.
v  Konsiliasi, bentuk akomoaadi yang mempertemukan keinginan keinginn dari pihak pihak yang bertikai guna mencapai suatu persetujun bersama.
v   Toleransi, bentuk akomodasi tanpa persetujuan yaangformal , bentuknya timbul secara tidak sadar dan direncanakan.
v  Stalemate, bentuk akomodasi dimana pihak pihak bertentangan berhenti melakukan pertentangan atau pertikaian pada suatu titik tertentu.
v  Ajudikasi, bentuk akomodasi dimana penyelesaian pertentangan atau pertikaian dilakukan di pengadilan.
v  Gencatan senjata, suatu cara penyelesaian konflik dengan menghentikan untuk sementara waktu aktivitas saling menyerang antara pihak pihak yang bertikai.
3.       ASIMILASI, yaitu penggabungan dua kebudayaan yang berbeda dan berangsur-angsur berubah menjadi kebudayaan baru dengan cirri khas kebudayaan masing-masing hilang.
Faktor pendukung terjadinya asimilasi yaitu ,
a.       Toleransi yang mendorong terjadinya komunikasi
b.      Sikap saling menghargai antara kebudayaan sendiri dengan kebudayaan asing
c.       Adanya sikap terbuka dari golongan berkuasa dalam masyarakat.
d.      Adanya perkawinan campuran
e.      Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan.
f.        Adanya musuh bersama dari luar
g.       Kesempatan yang seimbang  di bidang ekonomi bagi berbagai golongan masyarakat .
Faktor penghambat terjadinya asimilasi yaitu :
a.       Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
b.      Adanya anggapan bahwa kebudayaan tertentu lebih tinggi dari kebudayaan lain.
c.       Perasaan takut terhadap kekuatan budaya dari luar.
d.      Aadanya perbedaan ciri fisik.
e.      Masih terdapat kehidupan masyarakat yang terisolir.
4.       Akulturasi, berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan cirri kepribadian masing-masing kebudayaan tersebut. Misalnya masuknya kebudayaan Hindu Budha di Indonesia, kebudayaan Islam serta masuknya kebudayaan barat melalui kedatangan bangsa Eropa di Indonesia.

B.      INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF
Yaitu proses sosial yang cenderung mendorong terjadinya perpecahan dan memperlemah ikatan solidaritas anggota masyarakat. Dibagi menjadi empat, yaitu :
1.       Persaingan (competition)
Yaitu proses sosial dimana individu atau kelompok yang bersaing mencari keuntungan yang menarik perhatian publik tanpa ancaman dan kekerasan. Manfaat dari persaingan yaitu :
Ø  Sebagai alat seleksi untuk mencapai prestasi terbaik.
Ø  Sebagai alat dalam menempatkan seseorang pada fungsi atau jabatan tertentu.
Ø  Memotivasi seseorang atau kelompok untuk bekerja keras guna meraih haasil yang maksimal.
Ø  Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif (perlombaan)
Dampak dari persaingan yaitu :
ü  Memperkuat mental, karakter dan semangat juang.
ü  Menggalang dan memperkuat semangat solidaritas kelompok.
ü  Menyadarkan diri terhadap kekurangan/kelebihan para pesaingnya.
ü  Terjadinya stratifikasi sosial ekonomi.
Persaingan dibagi menjadi dua, yaitu :
a.       Persaingan pribadi, berlangsung antar individu, misalnya persaingan untuk mencapai kedudukan tertentu.
b.      Persaingan antar kelompok,persaingan dua perusahaan untuk memenangkan suatu tender.
2.       Kontraversi , yaitu suatu proses sosial yang berada di antara persaingan dan konflik . Bentuk kontraversi antara lain :
a.       Kontraversi yang bersifat umum, misalnya perbuatan perlawanan, penolakan, protes, tindakan kekerasan, mengacau, menghalang-halangi pihak lain, dsb.
b.      Kontraversi yang bersifat sederhana, misalnya menyebarkan selebaran gelap, memaki maki, mencerca, dsb.
c.       Kontraversi yang bersifat intensif, misalnya intimidasi , provokasi, mengejutkan lawan, dll.
d.      Kontraversi yang bersifat rahasia, misalnya mengumumkan rahasia orang lain, berhianat, dll.
3.       Konflik/pertentangan/pertikaian, yaitu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan. Sebab terjadinya konflik yaitu :
a.       Adanya perbedaan individu , seperti perbedaan pendirian dan perasaan .
b.      Adanya perbedaan kebudayaan
c.       Adanya perbedaan kepentingan
d.      Adanya perubahan sosial yang berlangsung secara cepat.
Bentuk konflik antara lain: konflik antar pribadi, antar ras, antar kelas social, antar politik

sosiologi smp bab satu

Sumber : LKS sosiologi SMP bab 1

Bab 1.
BENTUK-BENTUK
HUBUNGAN SOSIAL
MATERI PELAJARAN
1. Pengertian Hubungan (Interaksi) Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan-hubungan timbal balik antara orang perorangan, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia dalam bentuk akomodasi kerja sama, persaingan, dan pertikaian.
Interaksi sosial tersebut dapat berupa situasi persahabatan ataupun permusuhan. Interaksi sosial  hanya dapat berlangsung apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak.
Menurut Charles D. Loomis, Interaksi sosial memiliki empat (4) ciri pokok yaitu :
3 Jumlah pelakunya lebih dari satu orang.
3 Ada komunikasi dua arah antarpelakunya.
3 Ada dimensi waktunya (masa lalu, sekarang, dan yang akan datang).
€3 Ada tujuan tertentu yang ingin dicapai sebagai hasil interaksi.
2. Faktor-faktor Pendorong Terbentuknya Hubungan Sosial
Terbentuknya hubungan sosial di masyarakat dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini :
1. Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari bantuan orang lain.
2. Masing-masing individu mempunyai suatu motivasi yang sama untUk tujuan tertentu.
3. Untuk pemenuhan kebutuhan biologis, seperti papan (tempat tinggal), sandang, dan pangan. Melalui hubungan sosial pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan mudah.
4. Adanya kesamaan asal ( daerah ) dan bahasa
5. Adanya hubungan keluarga
6. Adanya hubungan kerja
7. Adanya kesamaan ideologi
8. Adanya kesamaan kepentingan
9. Adanya kesamaan tempat tinggal (domisili)
10. Saling membutuhkan
A. Syarat-syarat Terjadinya Proses Interaksi Sosial.
Syarat terjadinya proses interaksi sosial ada dua hal yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi.
a. Kontak sosial
Secara harfiah kontak sosial berarti bersama-sama menyentuh. Kontak sosial dapat dartikan bertemu, berhubungan, berhadapan atau tatap muka antara dua orang individu atau antara dua kelompok sosial atau antara individu dengan kelompok sosial.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu :
1) Antara orang-perorangan.
Contohnya seorang anak yang mempelajari kebiasaan-kebiasaann dalam keluarganya. Proses pembelajaran ini disebut sosialisasi.
2). Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya.
Contoh, seorang ketua OSIS melakukan kontak dengan anggota-anggotanya dalam suatu  rapat.
3). Antara suatu kelompok manusia dengan,kelopok manusia lainnya.
Contoh, pertemuan OSIS antar sekolah atau pertandingan sepak bola antar sekolah.
Kontak sosial dapat bersifat primer dan dapat pula bersifat sekunder :
1) Kontak sosial primer : kontak sosial secara langsung dengan cara saling bertemu , saling berhadapan dan bekerjasama.
2) Kontak sosial sekunder : kontak sosial yang dilakukan secara tidak langsung melalui media atau teknologi informasi atau melalui perantara.
Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial bersifat positif mengarah pada suatu bentuk kerja sama sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau pertikaian bahkan sama sekali tidak menghasilkan interaksi sosial.
b. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pihak komunikator kepada komunikan, sehingga terjadi pengertian bersama. Setelah itu, kedua belah pihak akan saling menanggapi. Dengan adanya komunikasi, sikap-sikap dan perasaan-perasaan suatu kelompok atau individu dapat diketahui oleh kelompok dan individu lain, sehinga dapat menentukan reaksi terhadap sikap dan perasaan tersebut.
Pesan yang disampaikan komunikator dapat berupa pembicaraan, gerak tubuh atau isyarat, sikap dan sebagainya.
2. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Secara umum terdapat dua bentuk interaksi sosial yang sifatya berlawanan yaitu :
a. Interaksi sosial asosiatif .
b. Interaksi sosial disosiatif.
A. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah interaaksi yang mengarah ke bentuk-bentuk asosiasi atau persatuan, bersekutu atau saling memikat, kerukunan dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.
Proses Asosiatif dapat dibedakan menjadi 4, yaitu kerjasama (cooperation), akomodasi (Acomodation), asimilasi dan akulturasi.
1) Kerja Sama (Cooperation)
Dalam interaksi sosial kerja sama dianggap sebagai bentuk interaksi sosial yang pokok bahkan proses yang utama. Hal ini disebabkan karena setiap orang atau kelompok melaksanakan interaksi sosial untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama.
Menurut Charles H. Cooley kerja sama akan timbul bila orang-orang mempunyai kepentingan­kepentingan yang sama pada waktu yang bersamaan.
Dalam teori sosiologi terdapat empat bentuk kerja sama yaitu sebagai berikut
€ Kerja sama spontan (spontaneous cooperation) yaitu kerja sama yang merata
€ Kerja sama langsung (directed cooperation) yaitu kerja sama yang merupakan hasil dari perintah atasan atau penguasa.
€ Kerja sama kontrak (contractual cooperation) yaitu kerja sama atas dasar tertentu.
€ Kerja sama tradisional ( traditional cooperation ) yaitu kerja sama yang merupakan bagian atau unsur dari sistem sosial.
Bentuk-bentuk kerjasama adalah sebagai berikut :
a. Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong.
b. Bargaining, yaitu peleksanaan perjanjian mengenahi pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
c. Kooptasi (co-optation), yaitu proses penerimaan unsur baru dari kepemimpinan atau pelaksanaan dalam suatu organisasi.
d. Koalisi, yaitu kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan sama.
e. Joint-venture, yaitu kerjasama dalam penguasaan prosyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan bartu bara, perhotelan, perfileman, dsb.
2). Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara individu dan kelompok­kelompok manusia untuk meredakan pertentangan atau pertikaian. Jadi akomodasi mengarah pada usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan dan keharmonisan dalam kehidupannya.
Proses akomodasi itu dapat digambarkan dalam bagan :
Berdasarkan paparan di atas maka akomodasi bertujuan untuk :
a). Mengurangi perbedaan paham, pertentangan, permusuhan antara orang­perorangan atau kelompok-kelompok manusia.
b). Mencegah meledaknya suatu pertentangan secara temporer atau sementara waktu.
c). Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah karena faktor sosial psikologis dan kebudayaan seperti yang terjadi pada masyarakat sistem berkasta atau kelas.
d). Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah tadi seperti terjadinya perkawinan campuran atau asimilasi.
Bentuk-bentuk Akomodasi
Bentuk-bentuk akomodasi yang sering dijumpai dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a). Coercion ( koersi )
Coercion adalah suatu bentuk akomodasi yang dilaksanakan secara paksa dan salah satu pihak dalam posisi lemah. Misalnya : penguasa memaksakan suatu kebijakan pada masyarakatnya untuk mencegah ketidakstabilan dalam negara.
b). Compromise ( kompromi )
Compromise adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat pertikaian saling mengurangi tuntutannya guna menyelesaikan pertentangan atau pertikaian tersebut. Contohnya traktat antara beberapa negara.
c). Arbitration ( arbitrasi )
Arbitration adalah suatu cara untuk mencapai suatu compromise apabila pihak­pihak yang bertikai tidak sanggup mencapai kompromise tersebut sehingga harus melibatkan pihak ke tiga.
d). Mediation ( mediasi )
Mediation adalah penyelesaian pertentangan atau pertikaian melalui orang ketiga tetapi orang ketiga tersebut hanya sebagai penasihat dan tidak mempunyai wewenang untuk memberi keputusan.
e). Conciliation (konsiliasi )
Conciliation adalah suatu bentuk akomodasi yang mempertemukan keinginan­keinginan dari pihak-pihak yang bertikai guna mencapai suatu persetujuan bersama.
f). Toleration ( toleransi )
Toleration adalah suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya. Toleration timbul secara tidak sadar dan direncanakan.
g). Stalemate
Stalemate adalah suatu bentuk akomodasi i mana pihak-pihak bertentangan berhenti melakukan pertentangn atau pertikaianl pada suatu titik tertentu. Contohnya, stalemate yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Rusia di bidang nuklir.
h). Adjudicatian (Ajudikasi).
Adjudication adalah suatu bentuk akomodasi di mana penyelesaian pertentangan atau pertikaiannya dilakukan di pengadilan.
3). Asimilasi
Asimilasi adalah suatu interaksi sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar kebudayaan yang berbeda saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu yang lama sehingga lambat laun kebudayaan asli yang mereka miliki masing-masing akan berubah sifat dan wujud mernbentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
Proses asimilasi akan timbul apabila memiliki aspek-aspek berikut :
1). Adanya kelompok-kelompok manusia yang memiliki kebudayaan berbeda.
2). Anggota-anggota kelompok manusia yang bebeda budaya tadi saling bergaul secara langsung dalam waktu yang lama.
3). Kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tadi saling menyesuaikan diri dan berubah.
Faktor yang Mempermudah Terjadinya Asimilasi.
Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya proses asimilasi adalah :
a). Adanya Toleransi
Toleransi antar kelompok manusia yang berbeda kebudayaan hanya dapat diwujudkan dalam suatu akomodasi. Dengan adanya toleransi akan tercipta suatu komunikasi, dan hal ini mempercepat asimilasi.
b). Adanya sikap saling menghargai dan menerima unsur-unsur kebudayaan asing. Apabila setiap orang dapat menghargai orang asing dan kebudayaannya, maka akan dapat mendekatkan anggota masyarakat yang bebeda kebudayaan tersebut. Diharapkan tidak ada prasangka yang buruk diantara anggota masyarakat yang berbeda kebudayaan tersebut.
c). Adanya kesamaan unsur-unsur kebudayaan.
Adanya kesamaan unsur-unsur kebudayaan akan lebih mendekatkan masyarakat pendukung kebudayaan yang satu dengan yang lainnya. Sehingga prasangka-prasangka buruk dari masing-masing anggota masyarakat yang berbeda kebudayaan bisa dihilangkan.
d). Adanya musuh dari luar.
Modelnya ancaman dari musuh yang sama membuat kesatuan masyarakat atau golongan masyarakat menjadi lebih kuat. Sebab mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu menghadapi dan menangkal musuh dari luar secara bersama dan gotong royong.
e). Adanya perkawinan campuran ( amalgamation ).
Adanya terjadinya perkawinan campuran membuat proses asimilasi membuat lebih udah Sebab kedua belah pihak yang menikah akan saling mempelajari kebudayaan pasangannya.
f). Adanya peluang yang sama dibidang ekonomi.
Apabila setiap golongan masyarakat yang berbeda kebudayaan diberikan kesempatan yang sama di bidang ekonomi akan dapat memercepat proses asimilasi Sebab dengan adanya peluang yang sama dapat mengurangi perbedaan-perbadaan.
g). Adanya sifat terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
Apabila golongan yang berkuasa mempunyai sifat terbuka dapat mempercepat proses asimilasi. Sikap terbuka dapat diwujudkan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi golongan minoritas di masyarakat.
Faktor yang Menghambat Terjadinya Asimilasi
Faktor-faktor penghambat terdapat di setiap masyarakat baik pada masyarakat modern maupun masyarakat tradisional. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya faktor asimilasi adalah sebagai berikut :
a) Adanya kelompok manusia atau masyarakat yang terisolasi.
b) Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tenang kebudayaan lain.
c) Adanya rasa ketakutan dan prasangka terhadap kebudayaan lain.
d) Adanya sikap primordiar.
Sikap primodiar merupakan sikap kedaerahan yang menganggap kebudayaan daerahnya lebih tinggi dari pada kebudayaan daerah lain.
e) Adanya perbedaan mencolok  dari ciri-ciri kebudayaan.
f) Adanya ikatan yang kuat sekali antara individu dan kelompoknya.
g) Adanya gangguan-gangguan penguasa terhadap golongan minoritas.
h) Adanya perbedaan kepentingan pribadi.
4). Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat menusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur budaya asing, sehingga lambat laun unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan itu sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
B. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi disosiatif adalah proses sosial yang mengarah kebentuk-bentuk pertentangan atau konflik. Interaksi disosiatif dapat berupa persaingan, kontravensi, pertentangan atau konflik.
Proses disosiatif dapat dibedakan menjadi 3, yaitu persaingan (competition), kontravensi (contavention) dan konflik (conflict).
1). Persaingan (Compettition).
Persaingan adalah suatu interaksi sosial di mana individu-individu atau kelompok-kelompok manusia saling mencari keuntungan atau kemenangan dalam berbagai bidang kehidupan secara kopetitif atau bersaing, tanpa kekerasan atau ancaman.
Fungsi persaingan antara lain :
1) Sebagai alat seleksi untuk mencapai prestasi terbaik.
2) Sebagai alat seleksi dalam menempatkan seseorang pada fungsi/jabatan tertentu,
3) Memotivasi seseorang/kelompok untuk bekerja keras guna meraih hasil makimal.
4) Untuk menyalurkan keinginan individu/ kelompok yang bersifat kompetitif (perlombaan).
Dampak-dampak dari persaingan antara lain :
1) Memperkuat mental, karakter, dan semangatjuang.
2) Menggalang dan memperkuat solidaritas kelompok.
3) Menyadarkan diri terhadap kekurangan/ kelebihan para pesaingnya.
4) Terjadinya stratifikasi sosial-ekonomi.
5) Persaingan tidak sehat akan menimbulkan kesenjangan dan benih-benih konflik.
2). Kontravensi
Kontravensi adalah bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik.
Bentuk-bentuk kontravensi antara lain sebagai berikut :
1). Kontravensi yang masih bersifat umum seperti penolakan, protes, keengganan, menghalang-halangi pihak lain, dan sebagainya.
2). Kontravensi yang sederhana seperti memaki-maki, mencerca, memfitnah, dan sebagainya.
3). Kontravensi yang intensif seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan sebagainya.
4). Kontravensi yang bersifat rahasia seperti mengumumkan rahasia orang lain, berkhianat dan sebagainya.
5). Kontravensi yang bersifat taktis, seperti intimidasi, propokasi, mengejutkan lawan menganggu atau membingungkan lawan kontravinsi ini lebih mengarah pada kekerasan.
3). Pertentangan atau konflik
Pertentangan atau konflik adalah bentuk proses soaial anatar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang dapat mengganggu interaksi sosial diantara yang bertikai tersebut. Beberapa penyebab terjadinya pertentangan di masyarakat antara lain :
> Adanya perbedaan antar individu.
> Adanya perbedaan kebudayaan.
> Adanya perbedaan kepentingan.
> Adanya perubahan sosial.
Berikut beberapa bentuk pertentangan atau konflik yang sering dijumpai dikehidupan masyarakat.
1). Pertentangan pribadi, misalnya pertentangan orang yang bertikai.
2). Pertentangan rasial, misalnya pertentangan orang Negro dengan orang kulit putih di Amerika Serikat.
3). Pertentangan antara kelas-kelas sosial.
Misalnya pertentangan antara majikannya dengann buruhnya.
4). Pertentangan politik. Misalnya pertentangan antar golongan yang ada di masyarakat atau antar pertentangan partai politik dengan suatu negara.
5). Pertentangan yang bersifat internasional. Misalnya pertentangan antar negara yang mempengaruhi nama baik negara tersebut di dunia internasional.
3. Sumber Penyebab Proses Interaksi Sosial.
Berlangsungnya proses interaksi sosial dalam masyarakat bersumber dari beberapa faktor, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan empati.
a. Imitasi
Imitasi adalah tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik melalui sikap, penampilan, maupun gaya hidupnya, bahkan apa saja yang dimiliki oleh orang lain tersebut.
Peranan penting imitasi antara lain mampu mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan norma-norma yang belaku. Namun imitasi dapat mengakibatkan hal-hal yang negatif, karena seseorang mengimitasi tindakan­tindakan yang menyimpang. Selain itu imitasi dapat melemahkan atau bahkan mematikan perkembangan daya kreasi seseorang.
b. Sugesti
Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya, sehingga orang yang diberi sugesti tersebut menuruti melaksanakan apa yang disugestinya tanpa berpikir secara rasional.
c. Identifikasi
Identifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya.
d. Simpati
Simpati adalah suatu proses kejiwaan bila seorang individu merasa tertarik pada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, perbuatannya yang sedemikian rupa.
e. Empati
Proses impati hampir mirip dengan simpati, namun lebih dalam lagi hingga kita turut apa yang dirasakan orang lain itu.
Bab 1.  BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL
MATERI PELAJARAN
1. Pengertian Hubungan (Interaksi) SosialInteraksi sosial merupakan hubungan timbal sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan-hubungan timbal balik antara orang perorangan, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia dalam bentuk akomodasi kerja sama, persaingan, dan pertikaian.Interaksi sosial tersebut dapat berupa situasi persahabatan ataupun permusuhan. Interaksi sosial  hanya dapat berlangsung apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak.Menurut Charles D. Loomis, Interaksi sosial memiliki empat (4) ciri pokok yaitu :3 Jumlah pelakunya lebih dari satu orang.3 Ada komunikasi dua arah antarpelakunya.3 Ada dimensi waktunya (masa lalu, sekarang, dan yang akan datang).€3 Ada tujuan tertentu yang ingin dicapai sebagai hasil interaksi.2. Faktor-faktor Pendorong Terbentuknya Hubungan SosialTerbentuknya hubungan sosial di masyarakat dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini :1. Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari bantuan orang lain.2. Masing-masing individu mempunyai suatu motivasi yang sama untUk tujuan tertentu.3. Untuk pemenuhan kebutuhan biologis, seperti papan (tempat tinggal), sandang, dan pangan. Melalui hubungan sosial pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan mudah.4. Adanya kesamaan asal ( daerah ) dan bahasa 5. Adanya hubungan keluarga 6. Adanya hubungan kerja 7. Adanya kesamaan ideologi 8. Adanya kesamaan kepentingan 9. Adanya kesamaan tempat tinggal (domisili) 10. Saling membutuhkanA. Syarat-syarat Terjadinya Proses Interaksi Sosial.Syarat terjadinya proses interaksi sosial ada dua hal yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi.a. Kontak sosialSecara harfiah kontak sosial berarti bersama-sama menyentuh. Kontak sosial dapat dartikan bertemu, berhubungan, berhadapan atau tatap muka antara dua orang individu atau antara dua kelompok sosial atau antara individu dengan kelompok sosial.Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu :1) Antara orang-perorangan. Contohnya seorang anak yang mempelajari kebiasaan-kebiasaann dalam keluarganya. Proses pembelajaran ini disebut sosialisasi.2). Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya.  Contoh, seorang ketua OSIS melakukan kontak dengan anggota-anggotanya dalam suatu  rapat.3). Antara suatu kelompok manusia dengan,kelopok manusia lainnya. Contoh, pertemuan OSIS antar sekolah atau pertandingan sepak bola antar sekolah.Kontak sosial dapat bersifat primer dan dapat pula bersifat sekunder : 1) Kontak sosial primer : kontak sosial secara langsung dengan cara saling bertemu , saling berhadapan dan bekerjasama.2) Kontak sosial sekunder : kontak sosial yang dilakukan secara tidak langsung melalui media atau teknologi informasi atau melalui perantara.Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial bersifat positif mengarah pada suatu bentuk kerja sama sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau pertikaian bahkan sama sekali tidak menghasilkan interaksi sosial.b. KomunikasiKomunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pihak komunikator kepada komunikan, sehingga terjadi pengertian bersama. Setelah itu, kedua belah pihak akan saling menanggapi. Dengan adanya komunikasi, sikap-sikap dan perasaan-perasaan suatu kelompok atau individu dapat diketahui oleh kelompok dan individu lain, sehinga dapat menentukan reaksi terhadap sikap dan perasaan tersebut. Pesan yang disampaikan komunikator dapat berupa pembicaraan, gerak tubuh atau isyarat, sikap dan sebagainya.2. Bentuk-Bentuk Interaksi SosialSecara umum terdapat dua bentuk interaksi sosial yang sifatya berlawanan yaitu :a. Interaksi sosial asosiatif .b. Interaksi sosial disosiatif.A. Interaksi Sosial Asosiatif Interaksi sosial asosiatif adalah interaaksi yang mengarah ke bentuk-bentuk asosiasi atau persatuan, bersekutu atau saling memikat, kerukunan dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.Proses Asosiatif dapat dibedakan menjadi 4, yaitu kerjasama (cooperation), akomodasi (Acomodation), asimilasi dan akulturasi.1) Kerja Sama (Cooperation)Dalam interaksi sosial kerja sama dianggap sebagai bentuk interaksi sosial yang pokok bahkan proses yang utama. Hal ini disebabkan karena setiap orang atau kelompok melaksanakan interaksi sosial untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama.Menurut Charles H. Cooley kerja sama akan timbul bila orang-orang mempunyai kepentingan­kepentingan yang sama pada waktu yang bersamaan.Dalam teori sosiologi terdapat empat bentuk kerja sama yaitu sebagai berikut€ Kerja sama spontan (spontaneous cooperation) yaitu kerja sama yang merata€ Kerja sama langsung (directed cooperation) yaitu kerja sama yang merupakan hasil dari perintah atasan atau penguasa.€ Kerja sama kontrak (contractual cooperation) yaitu kerja sama atas dasar tertentu.€ Kerja sama tradisional ( traditional cooperation ) yaitu kerja sama yang merupakan bagian atau unsur dari sistem sosial. Bentuk-bentuk kerjasama adalah sebagai berikut :a. Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong.b. Bargaining, yaitu peleksanaan perjanjian mengenahi pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.c. Kooptasi (co-optation), yaitu proses penerimaan unsur baru dari kepemimpinan atau pelaksanaan dalam suatu organisasi.d. Koalisi, yaitu kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan sama.e. Joint-venture, yaitu kerjasama dalam penguasaan prosyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan bartu bara, perhotelan, perfileman, dsb.2). Akomodasi (Accomodation)Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara individu dan kelompok­kelompok manusia untuk meredakan pertentangan atau pertikaian. Jadi akomodasi mengarah pada usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan dan keharmonisan dalam kehidupannya.Proses akomodasi itu dapat digambarkan dalam bagan :
Berdasarkan paparan di atas maka akomodasi bertujuan untuk :
a). Mengurangi perbedaan paham, pertentangan, permusuhan antara orang­perorangan atau kelompok-kelompok manusia.
b). Mencegah meledaknya suatu pertentangan secara temporer atau sementara waktu.
c). Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah karena faktor sosial psikologis dan kebudayaan seperti yang terjadi pada masyarakat sistem berkasta atau kelas.
d). Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah tadi seperti terjadinya perkawinan campuran atau asimilasi.Bentuk-bentuk
Akomodasi Bentuk-bentuk akomodasi yang sering dijumpai dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a). Coercion ( koersi )Coercion adalah suatu bentuk akomodasi yang dilaksanakan secara paksa dan salah satu pihak dalam posisi lemah. Misalnya : penguasa memaksakan suatu kebijakan pada masyarakatnya untuk mencegah ketidakstabilan dalam negara.
b). Compromise ( kompromi )Compromise adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat pertikaian saling mengurangi tuntutannya guna menyelesaikan pertentangan atau pertikaian tersebut. Contohnya traktat antara beberapa negara.
c). Arbitration ( arbitrasi )Arbitration adalah suatu cara untuk mencapai suatu compromise apabila pihak­pihak yang bertikai tidak sanggup mencapai kompromise tersebut sehingga harus melibatkan pihak ke tiga.d). Mediation ( mediasi )Mediation adalah penyelesaian pertentangan atau pertikaian melalui orang ketiga tetapi orang ketiga tersebut hanya sebagai penasihat dan tidak mempunyai wewenang untuk memberi keputusan.
e). Conciliation (konsiliasi )Conciliation adalah suatu bentuk akomodasi yang mempertemukan keinginan­keinginan dari pihak-pihak yang bertikai guna mencapai suatu persetujuan bersama.
f). Toleration ( toleransi )Toleration adalah suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya. Toleration timbul secara tidak sadar dan direncanakan.
g). StalemateStalemate adalah suatu bentuk akomodasi i mana pihak-pihak bertentangan berhenti melakukan pertentangn atau pertikaianl pada suatu titik tertentu. Contohnya, stalemate yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Rusia di bidang nuklir.h). Adjudicatian (Ajudikasi).Adjudication adalah suatu bentuk akomodasi di mana penyelesaian pertentangan atau pertikaiannya dilakukan di pengadilan.
3). AsimilasiAsimilasi adalah suatu interaksi sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar kebudayaan yang berbeda saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu yang lama sehingga lambat laun kebudayaan asli yang mereka miliki masing-masing akan berubah sifat dan wujud mernbentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.Proses asimilasi akan timbul apabila memiliki aspek-aspek berikut :
1). Adanya kelompok-kelompok manusia yang memiliki kebudayaan berbeda.
2). Anggota-anggota kelompok manusia yang bebeda budaya tadi saling bergaul secara langsung dalam waktu yang lama.
3). Kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tadi saling menyesuaikan diri dan berubah.
Faktor yang Mempermudah Terjadinya Asimilasi.Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya proses asimilasi adalah :
a). Adanya Toleransi Toleransi antar kelompok manusia yang berbeda kebudayaan hanya dapat diwujudkan dalam suatu akomodasi. Dengan adanya toleransi akan tercipta suatu komunikasi, dan hal ini mempercepat asimilasi.
b). Adanya sikap saling menghargai dan menerima unsur-unsur kebudayaan asing. Apabila setiap orang dapat menghargai orang asing dan kebudayaannya, maka akan dapat mendekatkan anggota masyarakat yang bebeda kebudayaan tersebut. Diharapkan tidak ada prasangka yang buruk diantara anggota masyarakat yang berbeda kebudayaan tersebut.
c). Adanya kesamaan unsur-unsur kebudayaan.
Adanya kesamaan unsur-unsur kebudayaan akan lebih mendekatkan masyarakat pendukung kebudayaan yang satu dengan yang lainnya. Sehingga prasangka-prasangka buruk dari masing-masing anggota masyarakat yang berbeda kebudayaan bisa dihilangkan.d). Adanya musuh dari luar. Modelnya ancaman dari musuh yang sama membuat kesatuan masyarakat atau golongan masyarakat menjadi lebih kuat. Sebab mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu menghadapi dan menangkal musuh dari luar secara bersama dan gotong royong.e). Adanya perkawinan campuran ( amalgamation ). Adanya terjadinya perkawinan campuran membuat proses asimilasi membuat lebih udah Sebab kedua belah pihak yang menikah akan saling mempelajari kebudayaan pasangannya.f). Adanya peluang yang sama dibidang ekonomi. Apabila setiap golongan masyarakat yang berbeda kebudayaan diberikan kesempatan yang sama di bidang ekonomi akan dapat memercepat proses asimilasi Sebab dengan adanya peluang yang sama dapat mengurangi perbedaan-perbadaan.
g). Adanya sifat terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. Apabila golongan yang berkuasa mempunyai sifat terbuka dapat mempercepat proses asimilasi. Sikap terbuka dapat diwujudkan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi golongan minoritas di masyarakat.Faktor yang Menghambat Terjadinya AsimilasiFaktor-faktor penghambat terdapat di setiap masyarakat baik pada masyarakat modern maupun masyarakat tradisional. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya faktor asimilasi adalah sebagai berikut : a) Adanya kelompok manusia atau masyarakat yang terisolasi. b) Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tenang kebudayaan lain. c) Adanya rasa ketakutan dan prasangka terhadap kebudayaan lain. d) Adanya sikap primordiar. Sikap primodiar merupakan sikap kedaerahan yang menganggap kebudayaan daerahnya lebih tinggi dari pada kebudayaan daerah lain.e) Adanya perbedaan mencolok  dari ciri-ciri kebudayaan.f) Adanya ikatan yang kuat sekali antara individu dan kelompoknya. g) Adanya gangguan-gangguan penguasa terhadap golongan minoritas. h) Adanya perbedaan kepentingan pribadi.4). AkulturasiAkulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat menusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur budaya asing, sehingga lambat laun unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan itu sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
B. Interaksi Sosial DisosiatifInteraksi disosiatif adalah proses sosial yang mengarah kebentuk-bentuk pertentangan atau konflik. Interaksi disosiatif dapat berupa persaingan, kontravensi, pertentangan atau konflik.Proses disosiatif dapat dibedakan menjadi 3, yaitu persaingan (competition), kontravensi (contavention) dan konflik (conflict).1). Persaingan (Compettition).Persaingan adalah suatu interaksi sosial di mana individu-individu atau kelompok-kelompok manusia saling mencari keuntungan atau kemenangan dalam berbagai bidang kehidupan secara kopetitif atau bersaing, tanpa kekerasan atau ancaman.Fungsi persaingan antara lain :1) Sebagai alat seleksi untuk mencapai prestasi terbaik.2) Sebagai alat seleksi dalam menempatkan seseorang pada fungsi/jabatan tertentu,
3) Memotivasi seseorang/kelompok untuk bekerja keras guna meraih hasil makimal.
4) Untuk menyalurkan keinginan individu/ kelompok yang bersifat kompetitif (perlombaan).
Dampak-dampak dari persaingan antara lain :
1) Memperkuat mental, karakter, dan semangatjuang.
2) Menggalang dan memperkuat solidaritas kelompok.
3) Menyadarkan diri terhadap kekurangan/ kelebihan para pesaingnya.
4) Terjadinya stratifikasi sosial-ekonomi.
5) Persaingan tidak sehat akan menimbulkan kesenjangan dan benih-benih konflik.
2). KontravensiKontravensi adalah bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik.Bentuk-bentuk kontravensi antara lain sebagai berikut :1). Kontravensi yang masih bersifat umum seperti penolakan, protes, keengganan, menghalang-halangi pihak lain, dan sebagainya.2). Kontravensi yang sederhana seperti memaki-maki, mencerca, memfitnah, dan sebagainya.3). Kontravensi yang intensif seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan sebagainya.4). Kontravensi yang bersifat rahasia seperti mengumumkan rahasia orang lain, berkhianat dan sebagainya.5). Kontravensi yang bersifat taktis, seperti intimidasi, propokasi, mengejutkan lawan menganggu atau membingungkan lawan kontravinsi ini lebih mengarah pada kekerasan.3). Pertentangan atau konflikPertentangan atau konflik adalah bentuk proses soaial anatar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang dapat mengganggu interaksi sosial diantara yang bertikai tersebut. Beberapa penyebab terjadinya pertentangan di masyarakat antara lain :> Adanya perbedaan antar individu.> Adanya perbedaan kebudayaan.> Adanya perbedaan kepentingan.> Adanya perubahan sosial.Berikut beberapa bentuk pertentangan atau konflik yang sering dijumpai dikehidupan masyarakat.1). Pertentangan pribadi, misalnya pertentangan orang yang bertikai.2). Pertentangan rasial, misalnya pertentangan orang Negro dengan orang kulit putih di Amerika Serikat.3). Pertentangan antara kelas-kelas sosial. Misalnya pertentangan antara majikannya dengann buruhnya.4). Pertentangan politik. Misalnya pertentangan antar golongan yang ada di masyarakat atau antar pertentangan partai politik dengan suatu negara.5). Pertentangan yang bersifat internasional. Misalnya pertentangan antar negara yang mempengaruhi nama baik negara tersebut di dunia internasional.
3. Sumber Penyebab Proses Interaksi Sosial.Berlangsungnya proses interaksi sosial dalam masyarakat bersumber dari beberapa faktor, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan empati.a. Imitasi Imitasi adalah tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik melalui sikap, penampilan, maupun gaya hidupnya, bahkan apa saja yang dimiliki oleh orang lain tersebut.Peranan penting imitasi antara lain mampu mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan norma-norma yang belaku. Namun imitasi dapat mengakibatkan hal-hal yang negatif, karena seseorang mengimitasi tindakan­tindakan yang menyimpang. Selain itu imitasi dapat melemahkan atau bahkan mematikan perkembangan daya kreasi seseorang.
b. Sugesti
Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya, sehingga orang yang diberi sugesti tersebut menuruti melaksanakan apa yang disugestinya tanpa berpikir secara rasional.c. IdentifikasiIdentifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya.
d. Simpati
Simpati adalah suatu proses kejiwaan bila seorang individu merasa tertarik pada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, perbuatannya yang sedemikian rupa.
e. Empati
Proses impati hampir mirip dengan simpati, namun lebih dalam lagi hingga kita turut apa yang dirasakan orang lain itu.