Label

Selasa, 15 Maret 2016

strategi belajar

Strategi Belajar dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Strategi belajar yang akan diterapkan oleh sesorang tentunya masing-masing memiliki tujuan tertentu. Defenisis atau pengertian strategi itu sendiri merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). 

Strategi Belajar

Strategi belajar dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi ini merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam belajar yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan belajar yang efektif dan efisien.

Pada mulanya istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu strategi dalam mencapai tujuannya itu, seorang pelatih akan tim sepak takrawnya akan menentukan strategi yang dianggap tepat untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Begitu juga seorang guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran juga akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik.

  

Strategi belajar adalah suatu kegiatan belajar yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan belajar dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kaitannya belajar dan pembelajaran, ternyata strategi pembelajaran memiliki arti tersendiri. Menurut Dick & Carey menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran dan akan menunjang strategi belajar peserta didik, yakni:

Strategi pengorganisasian pembelajaran.Strategi penyampaian pembelajaran.Strategi pengelolaan pembelajaran.

Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar

Dalam menerapkan strategi belajar, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar tujuan belajar dapat tercapai dan motivasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan. Berikut ulasannya:

1. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar

Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga dapat membuat siswa tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti siswa.

2. Membentuk kebiasaan belajar yang baik

Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar.

3. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok

Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya.  Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk  mencatat dan  mempelajari materi yang telah disampaikan..

4. Menjelaskan tujuan kepada peserta didik

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

5. Memberikan Hadiah

Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

6. Menggunakan metode yang bervariasi

Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang variasi. Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada siswa.

7. Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

8. Saingan atau kompetisi

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

9. Pujian

Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan pujian siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.

10. Hukuman

Cara meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan hukuman. Hukuman akan diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.

Demikian penjelasan mengenai Strategi Belajar dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar, semoga bermanfaat.

(Baca juga Konsep dari Belajar, dan Teori Belajar Kognitif).

belajar mengetik 10 jari

Cara Belajar Mengetik 10 Jari Tahap Awal

Cara Belajar Mengetik 10 Jari Tahap Awal

Belajar mengetik 10 jari berarti belajar tentang bagaimana caranya dalam melakukan pengetikan menggunakan keyboard komputer atau laptop bisa melibatkan semua 10 jari-jari tangan. Sebelum dijelaskan bagaimana belajar mengetik 10 jari, terlebih dahulu mengetahui posisi tangan di atas keyboard.

Berikut ini posisi tangan yang benar di atas keyboard pada saat ingin melakukan pengetikan:

Posisi Peletakan Tangan di Keyboard Komputer atau Laptop

Setelah mengetahui posisi peletakan tangan di atas keyboard, selanjutnya mengetahui pembagian dari jari-jari tangan dengan fungsinya menekan tombol di keyboard pada saar mengetik.

1. Tangan Kiri

Jari Kelingking

Baris Pertama = ‘ dan 1

Baris Kedua = Tab dan Q

Baris Ketiga = Capslock dan A

Baris Keempat = Shift kiri dan Z

Baris Kelima = Ctrl dan Windows

Jari Manis

Baris Pertama = 2

Baris Kedua = W

Baris Ketiga = S

Baris Keempat = X

Jari Tengah

Baris Pertama = 3

Baris Kedua = E

Baris Ketiga = D

Baris Keempat = C

Jari Telunjuk

Baris Pertama = 4 dan 5

Baris Kedua  =  R dan T

Baris Ketiga  =  F dan G

Baris Keempat = V dan B

Ibu Jari

Baris Kelima = Alt kiri dan Spasi

2. Tangan kanan

Ibu Jari

Baris Kelima = Alt kanan dan Spasi

Jari Telunjuk

Baris Pertama = 6 dan 7

Baris Kedua = Y dan U

Baris Ketiga  =  H dan J

Baris Keempat  =  N dan M

Jari Tengah

Baris Pertama = 8

Baris Kedua = I

Baris Ketiga = K

Baris Keempat = ,

Jari Manis

Baris Pertama = 9

Baris Kedua = O

Baris Ketiga = L

Baris Keempat = .

Jari Kelingking

Baris Pertama = 0, -, = dan BackSpace

Baris Kedua = P, [ dan ]

Baris Ketiga = , ;, ‘ dan Enter

Baris Keempat = / dan shift kanan

Belajar Mengetik 10 Jari

Setelah mengetahui pembagian dari jari-jari tangan dengan fungsinya menekan tombol di keyboard pada saar mengetik, maka berikutnya saatnya belajar mengetik 10 jari. Ikuti langkah- langkah yang ada pada setiap latihan.

Penting: Jangan berpindah ke latihan selanjutnya apabila latihan pertama belum dikuasai dengan baik!!! [Lihat Prinsip-prinsip Belajar]

1. Latihan penguasaan tombol pangkal

Garis pangkal ini adalah letak jari apabila kita meletakkan jari pada keyboard. Gerakan – gerakan jari harus segera kembali pada posisi garis pangkal.

Untuk melatih penggunaan tombol pangkal, ketiklah yang berikut masing – masing 5 baris.

ff   ff   ff  ff   jj jj  jj jj  fj   fj fj jf  jf ff jj fj fj jf   jf dd  dd  dd  kk  kk  kk  dk  dk  kd  dk  dd  kk  fk  jd  kj  jk  kj ss  ll  ss  ll  ss  ll  sl  ls  ls  ls  js fl  fl  dl  dl ld  js  lf  ld

aa  aa  ;;  ;;  aa  aa  ;; ;;  a;  a;  a;  aj  aj  aj  f;  ka  da  ja  f;

jaf  faj  dak  kad  jad  dal  lad sad  sak  kas  dak  kal  jak  lak daka  kada  lasa  sala  fasa  asaf asal  sadal  akal  adas  jala jasa  lasak  falak  salak  jalak fasal  jasad  kadal  kakak  jajal jakad  sakal  kadas  kasad  kasal  kas dadak sadak  saja  alas jaksa  ada  kala;  kakak  ada  dada;  jaksa  jajal  fasal  fasal

2. Latihan penguasaan tombol g

Tombol g diketik dengan jari telunjuk kiri ke arah kanan. Renggangkanlah  jari  telunjuk,  sedangkan  jari  kelingking  tetap pada tempatnya. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris

fg  fg  gf  jg gj dg  kg  kg  sg  lg ag  jg  lg  ag  jg  lg  sg  dg  gd gaf  gad  gal  gas  gaj  gagak  gagad jagad  gagal  lagak  galak gaja  jaga  gasak  gadak  gasal gajak  gagak  gafa  gagal  gafa galak  jagad gagal  gagak  sagak  lagak  gafal  gafaj  lafas  gas ada  gagak  galak;  galak  gagak ada  saja;  saja gagak  fasal

3. Latihan penguasaan tombol h

Tombol h diketik dengan jari telunjuk tangan kanan ke arah kiri. Renggangkanlah  jari  telunjuk, sedangkan  jari  kelingking  tetap pada tempatnya. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

jh  jh  hj  fh  hf  hk  kh  hd  ha  hl sh  ah  ha  hl  hs

jah  fah  gah  dah  sah  lah  hal has  hak  hah  hag  fah  dah hajag  gadah  halal  hagal  lafah  halal kalah  lajah  sadah hafal  hafas  hajag  jadah  asah gajah  jaha  jasad  gajah  akal lafal  gajah  salah jagad;  kadal salah  gajah;  kasa  jaksa

4. Latihan penguasaan tombol e

Tombol e diketik dengan jari tengah tangan kiri ke sebelah atas. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

de  de  de  ed  ed  ed  ke  ek  fe  je  fe  ge  se  le  ke  se  dek dede  keke  dekdek  kedked  dedak  ledas sedak  dedes  ledas kekal  sedah  lekah  gede  jedah  lelah  gedek  saleh  hehe

5. Belajar mengetik 10 jari - Latihan penguasaan tombol i

Tombol i diketik dengan jari tengah kanan ke sebelah atas. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

ki  ki  ki  ik  ik  ik  di di fi  fi ji   ji li si is   di ki di di

ki  didi  dedi  keki  sili  lisi  siki  didik  dedik  didih  dedi  keki lili  leli  sisi  lidi  asih  gigi gigih  jika alih  kaki  daki  jikil didik  didi  lihai  sedih  siji  gili  gila  hilaf  fisik  sedih  lihai.

6. Latihan penguasaan tombol r

Tombol r diketik dengan jari telunjuk kiri rapat ke atas. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

fr fr fr  rf rf rf  jr  jr rj rj gr   gr   rg   rg rh   kr dr sr

fir fer ker lir sir  ser ler air lari kari  kiri dari  kiri rid raki  rika  geri  heri jeri  feri  seri lira  sari  deras  jari  deras era  eri  geri  risa  riri  kera  dera liar  riak  rial  rias  rere  eri

7. Latihan penguasaan tombol u

Tombol u diketik dengan jari telunjuk kanan ke atas. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

ju ju ju uj uj  uj  fu  fu  uf  gu ug  hu  uh du lu ul sul juju  fuju  guju  huju  kuku duduk  susu  lusu  suku  ujuk  juri ujud  sujud  kuah  sauh  guruh  deru  jeruk  deruh  ragu  sagu deru saku  laku  kaku  siku  rusak  luas  kura  lagu  salju  gusi

8. Latihan penguasaan tombol m

Tombol m diketik dari jari telunjuk kanan rapat ke sebelah bawah. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

jm  jm jm mj mj  mj  fm  mf  dm  md  km mk  ms  im  sm  am mia  mie  mis  mid mif  mud  mur  muak  muka  rame  rumah jama  jamu jemu  mimis  mila  mimic  demi  semir  mile  limau ramah  samak  lemak mika, gama  jamak  maka  mamuk

9. Latihan penguasaan tombol v

Tombol v diketik dengan jari telunjuk kiri ke bawah. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

fv fv  fv vf vf vf  hv  vh  fv  fv  iv vi  dv  vd vk  kv vl

vur  vir  val  vak  vaf  vakir  vas vava  vasir  luv  vul  vuvur  viva vuvu  vulva  vis  vulva  vikda  vules veksi  viksa  vulva  veve gavur  haver  juvel  livak  kurva  larva  serva  vivi  vasu  suva

10. Latihan penguasaan tombol n

Belajar mengetik 10 jari berikutnya dengan menguasai tombol n yang diketik dengan jari telunjuk kanan direnggangkan ke bawah. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

jn jn  jn nj nj nj  jan nam  jin jen nevl neni nina nini nana  makan  nian  deni  senian  anin  nian mian  nisah  ninah gung  gunung  junan  fanni  nisan  hiasan  human  nunuk  nava niur  sana  sini mina  vandal  mannen  nama  nenek  nanu  niru

11. Latihan penguasaan tombol b

Tombol b diketik dengan jari telunjuk kiri direnggangkan ke bawah. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

fb  fb  fb  bf  bf bf  jb  bj  bk  bal  lab  bas  buk  bek  bikin

bubuk  baba  babi  bibi  bebek  lubuk  kubu  bubur  dubur  bulu baris  bala  baker  badu  babi  basi bari  bisul  beruk  babak bani  bakmi  bendi  badak  barak  benak  bivak  beruk  busuk

12. Latihan penguasaan tombol c

Tombol c diketik dengan jari tangan tengah kiri ke sebelah bawah. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

dc dc dc ce cd  cd kc   ck   jc ic   cl ch gc cg cd cece  cuka  ceki  cucu caca cici  cari  cicil  curi  ceri  carilah cadu  cuad  cecis  nacis  leces  lecet  licu  macu  baca  ceceb

13. Latihan penguasaan tombol koma

Tombol koma diketik dengan jari tengah kanan ke sebelah bawah. Ketiklah kata berikut masing – masing 5 baris.

cucu nenek,  anak ibu,  adik kakek, lurah,  cucu,  nenek,  ibu, anak,  adik,  sama,  jani,  gajah, macan, rusa,  camar,  kejam.

Lanjut ke Belajar Mengetik 10 Jari tahap selanjutnya, Klik NEXT.

cara cepat belajar bahasa inggris

Tips Cara Cepat Belajar English

Tips Cara Cepat Belajar English

Cara cepat belajar English kini sudah tidak asing lagi bagi siapa saja yang ingin benar-benar tahu berbahasa English. Terlepas dari hal tersebut, semuanya tergantung dari pribadi dan potensi masing-masing. Banyak sekali cara yang bisa anda lakukan untuk belajar dan menguasai bahasa inggris, mulai dari belajar di school, english course, bimbel ikut seminar, workshop atau browsing untuk belajar bahasa pengantar no.1 di dunia ini.

Cara Cepat Belajar English

Bahkan tak jarang anda membeli buku-buku tentang cara cepat belajar english, mulai dari buku grammar, kamus digital, buku conversation hingga kamus atau dictionary yang tentunya mengharuskan anda untuk merogoh kocek dari kantong saku anda. Berikut ini, saya akan sedikit share kepada teman-teman sekalian, cara mudah yang sudah dipraktekkan.

Berikut ini kami bagikan tips-tips atau cara cepat belajar English yang bisa membantu teman-teman yang ingin bisa mendalami bahasa inggris:

1. Niat yang Kuat Untuk Bisa 

Yups, tanpa niat yang kuat, tentu anda akan sulit sekali belajar bahasa inggris. Jadi, Jika anda ingin belajar serta mendalami ilmu bahasa inggris ini, pastikan dulu anda sudah memiliki niat  dan tekad yang kuat untuk bisa berbicara bahasa inggris. 

Niat dan tekad yang kuat harus selalu berkobar dalam hati anda agar cara cepat belajar English yang diterapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Anda harus bisa merasakan, mendengar dengan emosionil bagaimana jika anda suatu saat bisa berbicara dengan bule atau native speaker, anda bisa berjalan-jalan ke luar negeri, melanjutkan cita-cita anda untuk kuliah diluar negeri. Anda bisa ketik dan tempel alasan-alasan anda diatas, sebagai penyemangat anda ketika mengalami rasa malas dalam belajar ataupun praktek berbahasa inggris.

Oia, Disini saya bukan bermaksud untuk menggurui anda, melainkan ini adalah cara sederhana yang sudah dipraktekkan. Ketika rasa malas mulai datang, mulai menulis dan membayangkan jika suatu hari nanti saya bisa berbicara dengan bule dengan otomatis.

2. Belajar Bahasa Inggris Otodidak 

Belajar tanpa guru memang sangat sulit. Namun, jika anda sudah mencoba untuk mencari teman atau kerabat yang jago bahasa inggris, tapi anda tidak menemukan orangnya. Atau anda menemukan orang yang jago, hanya saja dia sibuk dengan pekerjaannya. Maka cara yang bias anda tempuh adalah belajar otodidak (Belajar sendiri). 

Anda bisa mulai belajar dari buku, kamus offline atau online, ebook, audio, video yang masih mengupas bahasa inggris. Anda bisa belajar grammar, belajar tenses, atau belajar pronunciation.

3. You Can If You Think You Can 

Ya, bila anda berpikir anda bisa, maka andapun PASTI BISA!!. Jika anda katakan tidak bisa, maka otak andapun akan menutup kemungkinan-kemungkinan untuk berpikir kreatif. Cara cepat belajar English dengan melakukan hal ini juga akan membantu dalam mengasai bahasa English. Coba anda lakukan hal diatas, misalnya saja ketika anda belajar grammar yang sulit, anda ingin  mengatakan tidak bisa, tapi dengan suara yang lantang anda katakan BISA, Saya PASTI BISA. So, bias saja pikiran anda terbuka.

Mungkin anda menelpon teman anda yang jago bahasa inggris, datang ke tempat kursus, buka kamus, buka buku bahasa inggris, browsing di internet, dll. Tuh kan, selalu ada jalan jika anda katakan BISA. “Keep This Wise Words In Our Mind “Where There is a will, There is a way”.

4. Cari Waktu Terbaik untuk Belajar Bahasa English

Setiap orang memiliki persamaan waktu, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 365 hari dalam setahun. Namun anehnya, ada yang jago berbahasa inggris, dan ada yang biasa-biasa saja. Lalu apa yang membedakan? Ya, salah satunya adalah cara cepat belajar English dan waktu belajar.  Mungkin anda kadang suka heran dengan teman atau kerabat anda. Wah si “A” kok jago banget bahasa inggrisnya ya. Padahal dia gak pernah ikut kursus bahasa inggris sebelumnya. Nah, jika anda merasakan hal serupa seperti diatas, maka mungkin saja teman anda itu memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar.

Menemukan waktu yang pas untuk belajar dengan baik dan efektif. Ada yang cepat menangkap pelajaran jika belajar di waktu malam hari, ada yang habis tidur, ada yang waktu terbaiknya siang hari, dll. Silahkan anda tanyakan kepada diri anda sendiri, kapan waktu terbaik bagi anda untuk belajar? Anda bisa mulai meluangkan waktu anda sekitar 25 menit/hari atau 1 bab sehari, itu jauh lebih efektif dari pada anda belajar 5 jam perhari yang anda lakukan 1 minggu sekali.

5. Belajar English dari Teman, Family atau Kerabat Anda

Memang cara terbaik untuk cepat dan mudah dalam belajar bahasa inggris adalah “Dengan Belajar Langsung Dari Yang Terbaik”. Namun, hal tersebut tentu membutuhkan biaya yang cukup mahal. Lalu bagaimana solusinya?? Yups, that’s right. Belajar dari teman, family atau kerabat anda yang jago atau lebih mahir dari anda. Ini adalah jurus yang bisa dikatakan “Jurus Dahsyat”. Bagaimana tidak, anda bisa belajar bahasa inggris dengan mudah, murah, dan tentu terarah. Sudahkah anda belajar kepada teman atau family anda?

Shobat, cara inilah yang dulu pernah dilakukan saat seseorang masih newbie (pemula) banget sama bahasa inggris. Minta diajarin sama teman yang kebetulan jago bahasa inggris. Dan semoga temannya bisa sabar dan mau meluangkan waktunya untuk mengajari anda.

6. Ubah Metode Pembelajaran Anda dengan Cara Cepat Belajar English yang Lebih Baik

Dalam belajar satu hal yang menjadi musuh terbesarnya adalah “Rasa Malas”. Untuk memerangi rasa malas ini adalah hal yang cukup sulit, namun bukan berarti anda menyerah. Untuk memeranginya anda bisa mengubah metode pembelajaran anda. Mungkin hari ini anda belajar listening, esok hari anda belajar dengan menonton video pembelajaran.

Cara cepat belajar English apakah yang paling anda sukai ketika belajar bahasa inggris? Apapun itu yang TERPENTING adalah anda melakukannya terus menerus dan selalu merasa senang.

Apabila cara cepat belajar english yang anda telah lalui dan merasakn manfaatnya serta jika anda sudah merasa memiliki ilmu bahasa inggris. Walaupun masih dalam proses belajar, tapi tak ada salahnya anda bagikan sedikit ilmu anda kepada orang lain. Silahkan Luangkan sedikit waktu anda untuk berbagi. Berbagi tidaklah selalu identik dengan uang atau benda tertentu, berbagi juga bisa dengan Ilmu. Berbagi uang akan habis, namun berbagi ilmu tidak pernah akan mengurangi ilmu anda. Justru dengan mengamalkan ilmu, maka anda akan terlihat lebih professional dan kompeten sehingga ilmu anda semakin tajam dan bertambah karena bisa berguna dan dimanfaatkan oleh orang lain.

Demikian penjelasan mengenai Cara Cepat Belajar English, semoga bermanfaat.

(Lihat juga Pengertian Hasil Belajar).

prinsip-prinsip belajar

Beberapa Prinsip-prinsip Belajar yang Ada

Beberapa Prinsip-prinsip Belajar yang Ada

Prinsip-prinsip belajar sangat berperan dalam mencapai tujuan belajar bagi setiap peserta didik. Ada beberapa prinsip-prinsip belajar diantaranya keterlibatan langsung atau berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan perhatian dan motivasi, perbedaan individual, dan keaktifan. Berikut penjelasan dari prinsip tersebut:

Prinsip-prinsip Belajar

1. Tantangan

Teori Medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.

Tantangan merupakan salah satu prinsip-prinsip belajar yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya.

Penggunaan metode eksperimen, inkuiri, diskoveri juga memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar secara lebih giat dan sungguh-sungguh. Penguatan positif maupun negatif juga akan menantang siswa dan menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran atau terhindar dari hukum yang tidak menyenangkan. 

2. Balikan dan penguatan

Prinsip-prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh teori belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner. Kalau pada teori conditioning yang diberi kondisi adalah stimulusnya, maka pada operant conditioning yang diperkuat adalah responnya. Kunci dari teori belajar ini adalah law of effectnya Thorndike.

Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapat nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas. Hal ini juga bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif atau escape conditioning.

Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan sebagainya merupakan cara belajar-mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.

3. Perhatian dan motivasi - Prinsip-prinsip Belajar

Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

Motivasi adalah tenaga yang digunakan untuk menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Menurut H.L. Petri, “motivation is the concept we use when we describe the force action on or within an organism to initiate and direct behavior”. Motivasi data merupakan tujuan pembelajaran. Sebagai alat, motivasi merupakan salah satu faktor seperti halnya intelegensi dan hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan.

Motivasi erat kaitannya dengan minat.siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang di anggap penting dalam kehidupan. Nilai-nilai tersebut mengubah tingkah laku dan motivasinya. Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari orang lain.

4. Keterlibatan langsung atau berpengalaman

Menurut Edgar Dale, dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengalamannya, mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar dari pengalaman langsung. Sesuai prinsip-prinsip belajar, Belajar secara langsung dalam hal ini tidak sekedar mengamati secara langsung melainkan harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. 

Belajar harus dilakukan siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok dengan cara memecahkan masalah (problem solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Keterlibatan siswa di dalam belajar tidak hanya keterlibatan fisik semata, tetapi juga keterlibatan emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.

5. Pengulangan

Menurut teori psikologi daya, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.

Berangkat dari salah satu hukum belajarnya “law of exercise”, Thorndike mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengamatan-pengamatan itu memperbesar peluang timbulnya respons benar.

Pada teori psikologi Conditioning, respons akan timbul bukan karena oleh stimulus saja tetapi oleh stimulus yang di kondisikan, misalnya siswa berbaris masuk ke kelas, mobil berhenti pada saat lampu merah.

Ketiga teori tersebut menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar walaupun dengan tujuan yang berbeda. Walaupun kita tidak dapat menerima bahwa belajar adalah pengulangan seperti yang dikemukakan ketiga teori tersebut, karena tidak dapat dipakai untuk menerangkan semua bentuk belajar, namun prinsip pengulangan masih relevan sebagai dasar pembelajaran.

6. Perbedaan individu

Siswa merupakan individual yang unik, artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Perbedaan belajar ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan di sekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya.

Pembelajaran klasikal yang mengabaikan perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara, misalnya:

Penggunaan metode atau strategi belajar-mengajar yang bervariasi Penggunaan metode instruksionalMemberikan tambahan pelajaran atau pengayaan pelajaran bagi siswa pandai dan memberikan bimbingan belajar bagi anak-anak yang kurangDalam memberikan tugas, hendaknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa.

7. Keaktifan 

Prinsip-prinsip belajar yang terakhir yakni keaktifan. Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya sendiri. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah.

Dalam setiap proses belajar siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu dapat berupa kegiatan fisik dan kegiatan psikis. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Sedangkan kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis yang lain.

Demikian penjelasan mengenai Prinsip-prinsip Belajar, semoga bermanfaat.

(Baca juga penjelasan mengenai Tujuan yang Ingin Dicapai dalam Belajar, danPrestasi Belajar).

teori belajar yang perlu dimengerti

Teori-teori Belajar yang Perlu Dimengerti

Teori-teori Belajar yang Perlu Dimengerti

Teori-teori belajar – Begitu banyak teori-teori belajar yang dubutuhkan untuk dimengerti dan bisa menjadi perbandingan di dalam melaksanakan suatu proses belajar. Berikut beberapa teori-teori belajar beserta penjelasannya masing-masing.

Teori-teori Belajar

1. Teori-teori Belajar Kognitif Piaget

Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu:

Sensory motorPre operationalConcrete operationalFormal operational.

Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu yaitu asimilasi dan akomodasi. James Atherton (2005) menyebutkan bahwa asisimilasi adalah “the process by which a person takes material into their mind from the environment, which may mean changing the evidence of their senses to make it fit” dan akomodasi adalah “the difference made to one’s mind or concepts by the process of assimilation”

Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :

Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.

2. Teori Belajar Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne

Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu.

Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.

Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, motivasi, pemahaman, pemerolehan, penyimpanan, ingatan kembali, generalisasi, perlakuan dan umpan balik.

3. Teori-teori Belajar Gestalt

Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan. Menurut Koffka dan Kohler, ada tujuh prinsip organisasi yang terpenting yaitu:

Hubungan bentuk dan latar (figure and gound relationship); yaitu menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang. Penampilan suatu obyek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure.Kedekatan (proxmity); bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk tertentu.Kesamaan (similarity); bahwa sesuatu yang memiliki kesamaan cenderung akan dipandang sebagai suatu obyek yang saling memiliki.Arah bersama (common direction); bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau bentuk tertentu.Kesederhanaan (simplicity); bahwa orang cenderung menata bidang pengamatannya bentuk yang sederhana, penampilan reguler dan cenderung membentuk keseluruhan yang baik berdasarkan susunan simetris dan keteraturan.Ketertutupan (closure) bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap.

4. Teori Belajar Behaviorisme

Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.

Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya:

Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.Classical Conditioning menurut Ivan PavlovOperant Conditioning menurut B.F. SkinnerSocial Learning menurut Albert Bandura

Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah salah satu teori-teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.

Sebetulnya masih banyak tokoh-tokoh lain yang mengembangkan teori-teori belajar behavioristik ini, seperti : Watson yang menghasilkan prinsip kekerapan dan prinsip kebaruan, Guthrie dengan teorinya yang disebut Contiguity Theory yang menghasilkan Metode Ambang (the treshold method), metode meletihkan (The Fatigue Method) dan Metode rangsangan tak serasi (The Incompatible Response Method), Miller dan Dollard dengan teori pengurangan dorongan.

Demikian ulasan mengenai teori-teori belajar, semoga bermanfaat.