Label

Kamis, 15 Oktober 2015

tematik sd kelas lima

A. Pestisida
Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk
mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu.
Nama ini berasal dari pest (“hama”) yang diberi akhiran -cide (“pembasmi”).
Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung,
mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya,
tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut
sebagai “racun”.
Tergantung dari sasarannya, pestisida dapat berupa
• insektisida (serangga)
• fungisida (fungi/jamur)
• rodensida (hewan pengerat/Rodentia)
• herbisida (gulma)
• akarisida (tungau)
• bakterisida (bakteri)
• larvasida (larva)
B. Perubahan wujud Benda
Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke
keadaan wujud zat yang lain.
Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan penyerapan
kalor.Perubahan wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atam/
senyawa zat tersebut yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Semisal
air untuk menjadi padat harus mencapai titik bekunya dan air menjadi gas harus
mencapai titik didihnya
Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut:[2]
• Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu air yang dimasukkan
dalam freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.
• Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada batu es yang
berubah menjadi air, lilin yang dipanaskan.
• Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lamakelamaan
akan habis, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lamalama
juga akan habis berubah menjadi gas.
• Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat m
elepaskan energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es
batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput di
lapangan pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan
• Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus (kamper)
yang disimpan pada lemari pakaian lama-lama akan habis.
• Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya
uap menjadi salju.

Subtema 2
Dampak negatif dan positif televisi
• Dampak positif televisi
1. Acara televisi yang bersifat edukatif dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Misalnya acara anak petualangan si bolang. Acara ini dapat memberikan pengenalan
kepada anak akan daerah lain, adat istiadat, mengenal kehidupan masyarakat laindan
lain sebagainya. Selain itu acara lain seperti animal planet, discovery chanel, dapat
mengetahui proses pembuatan barang atau masakan, dapat emmberikan wawasan
baru bagi penontonya.
2. Acara yang kreatif dapat mengajak anak untuk ikut kreatif, misalnya acara bermain
atau membuat mainan, acara masak memasak ala koki cilik, laptop si unyil dan lain
sebagainya.
3. Dapat menimbulkan rasa simpati dan emmupuk jiwa sosial, sikap menghormati
dan toleransi. Misalnya acara kartun anak upin ipin, krisna sang penolong dan lain
sebagainya.
• Dampak negatif televisi
1. Menurut penenlitian, anak yang terlalu banyak menonton televisi/dvd akan berdampak
pada kemampuan berbahasa yang rendah dari pada anak/bayi yang tidak menonton
televisi.
2. Masih menurut penelitian, anak yang sebelum 3 tahun sering menonton televisi
memiliki kemampuan yang rendah dalam mengenal angka dan huruf di bandingkan
dengan anak yang jarak emnonton televisi.
3. Semakin sering menonton televisi sebelum usia 3 tahun semakin tinggi ia mengalami
masalah sebelum /sesudah usia 7 tahun.

Karakter topeng
Topeng berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan tokoh-tokoh yang dikehendaki.
Topeng yang dikenakan oleh pemain dapat mengekspresikan karakter-karakter tertentu
seperti kasar, lembut, gagah, halus, jahat, baik dan lain sebagainya. Dengan demikian
topeng merupakan pengucapan visual karakter tokoh-tokoh yang diperankan oleh pelaku.
Secara garis besar, karakter topeng-topeng di wujudkan dalam bentuk hidung, mata,
mulut dan juga warna topeng.
Selain itu warna juga dimaksudkan untuk menggambarkan tokoh-tokoh warna merah
menunjukkan tokoh berwatak angkara, jahat, berani. Merah jambu menggambarkan
tokoh yang keras hati. Warna biru tua menggambarkan tokoh dengan kekuatan magis,
warna biru telur menunjukkan tokoh baik hati, warna putih menunjukkan kesucian dan
hitam menggambarkan tokoh yang bijak dan teguh.
Teknik membuat topeng
Peralatan yang diperlukan untuk membuat topeng:
1. Kad manila
2. Gunting
3. Gam
4. Pensil warna/crayon/warna air
5. Penebuk lubang
6. Gelang getah/tali getah
Cara membuat topeng muka
1. Dapatkan ukuran jarak mata yang betul untuk memastikan kedudukan mata betulbetul
pada lubang yang ditebuk. Caranya ialah dengan menekap sekeping kertas
kemuka dan tanda kedudukan mata.
2. Kemudian tebuk dan tandakan bagian tengah dengan satu garisan. Ini untuk
memastikan topeng berada dalam keadaan tegak.
3. Lukis gambar yang diingini. Contoh gambar muka arnab.
4. Gunting ikut bentuk lukisan dan tebuk lubang mata.
5. Warna dan hiasan topeng mengikuti kreativitas sendiri.
6. Ikatkan gelang getah/tali getah di bagian tepi yang telah ditebuk menggunakan
penebuk lubang.
7. Topeng sudah siap untuk digunakan.

Subtema 3
1. PANTUN
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasabahasa
Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau
yang berarti “petuntun”. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan,
dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal
sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau
empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir
dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada
mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah
dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris
masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua
yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris
terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki
bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun “versi pendek” (hanya dua
baris), sedangkan talibun adalah “versi panjang” (enam baris atau lebih).
2. SYAIR
Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan
telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata
syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang
menjadi kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam
kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam
perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga
syair di desain sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi
3. GAMBAR ILUSTRASI
GAMBAR ILUSTRASI
– Asal kata : dari bahasa latin yaitu “ilustrare” artinya penampakan, kemuliaan,
cahaya, penerangan dan penggambaran secara hidup-hidup.
– Pengertian gambar ilustrasi: adalah suatu karya seni rupa dua demensi, yang
berupa gambar tangan (manual), ataupun gambar dari hasil olah digital (dari
komputer, atau fotografi) atau kombinasi dari keduanya manual dan digital,
baik hitam putih maupun berwarna yang mempunyai fungsi sebagai penerang
penghias untuk memperjelas atau memperkuat arti atau memperbesar pengaruh
dari suatu teks atau naskah/cerita yang menyertainya
– Fungsi Gambar Ilustrasi : sebagai penerang penghias untuk memperjelas atau
memperkuat arti atau memperbesar pengaruh dari suatu teks atau naskah/cerita
yang menyertai
– Bentuk ilustrasi 1) Ilustrasi berupa gambar tangan, atau digital atau kombinasi dari keduanya
(desain grafis)
2) Ilustrasi dalam bentuk musik (suara atau bunyi-bunyian), yang sering digunakan
sebagai ilustrasi dalam pertunjukan, misalnya drama, ketoprak, film, dan
sebagainya.
3) Ilustrasi dalam bentuk gerak, misalnya : penari latar atau back ground dance
dan pantomime dan sebagainya.
– Jenis Ilustrasi
Ilustrasi cover dan isi buku
Ilustrasi majalah
Ilustrasi cerita bergambar
Ilustrasi penerangan pemerintah
Ilustrasi untuk iklan produk
Ilustrasi untuk film
Ilusasi kartun
Ilustrasi karikatur
Ilustrasi dalam bentuk vignette, dll
– Teknik Ilustrasi (Gambar Tangan)
Ada beberapa teknik dalam membuat gambar ilustrasi, seperti disebutkan diatas
yaitu dengan cara : 1) gambar tangan (manual), 2) dengan bantuan alat digital
berupa foto dan computer, atau 3) kombinasi dari manual dan digital.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar