Perhatikan contoh kalimat berikut ini!
(a) Pak Halim menyampaikan berita itu.
(b) Pak Halim menyampaikan bahwa kebun sekolah kita akan
ditanami pohon mangga.
Pada pembahasan sebelum ini kalian telah mempelajari batasan
sebuah klausa, yaitu pola kalimat yang terdiri atas subjek (S)
dan (Predikat) atau minimal berupa predikat saja.
Sehingga, jika dalam sebuah kalimat terdapat lebih dari satu
predikat, maka kalimat itu dapat digolongkan sebagai kalimat
majemuk, karena dalam satu kalimat memiliki lebih dari satu
klausa.
Bila sebuah kalimat memiliki lebih dari satu klausa karena
proses penggabungan 2 klausa atau lebih, maka kalimat itu
disebut kalimat majemuk setara karena klausa-klausa yang ada
dalam kalimat itu tidak saling tergantung.
Bandingkan dengan contoh kalimat (b) pada contoh di atas!
Kalimat (b) memiliki 2 klausa, yaitu :
Klausa 1: Pak Halim mengatakan
Klausa 2: kebun sekolah kita akan ditanami bunga Kedudukan
antara klausa 1 dan klausa 2 tidak setara. Klausa dua hanya
merupakan klausa hasil perluasan dari fungsi subjek.
Klausa 2 disebut anak kalimat, sedangkan klausa 1 disebut
indukkalimat.
Itulah kalimat majemuk bertingkat, yaitu kalimat yang memiliki
lebih dari satu klausa dengan hubungan antarklausa yang tidak
setara. Kalimat majemuk bertingkat pada contoh di atas adalah
kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat perluasan
objek. Perluasan dapat dilakukan pada setiap fungsi dalam
kalimat, baik itu subjek, predikat, objek maupun keterangan.
Contoh:
(a) Taufik Hidayat memenangkan pertandingan melawan Lin
Dan tadi malam.
(b) Pebulutangkis berwajah tampan itu
memenangkan pertandingan melawan Lin Dan tadi malam.
(a) Pak Halim menyampaikan berita itu.
(b) Pak Halim menyampaikan bahwa kebun sekolah kita akan
ditanami pohon mangga.
Pada pembahasan sebelum ini kalian telah mempelajari batasan
sebuah klausa, yaitu pola kalimat yang terdiri atas subjek (S)
dan (Predikat) atau minimal berupa predikat saja.
Sehingga, jika dalam sebuah kalimat terdapat lebih dari satu
predikat, maka kalimat itu dapat digolongkan sebagai kalimat
majemuk, karena dalam satu kalimat memiliki lebih dari satu
klausa.
Bila sebuah kalimat memiliki lebih dari satu klausa karena
proses penggabungan 2 klausa atau lebih, maka kalimat itu
disebut kalimat majemuk setara karena klausa-klausa yang ada
dalam kalimat itu tidak saling tergantung.
Bandingkan dengan contoh kalimat (b) pada contoh di atas!
Kalimat (b) memiliki 2 klausa, yaitu :
Klausa 1: Pak Halim mengatakan
Klausa 2: kebun sekolah kita akan ditanami bunga Kedudukan
antara klausa 1 dan klausa 2 tidak setara. Klausa dua hanya
merupakan klausa hasil perluasan dari fungsi subjek.
Klausa 2 disebut anak kalimat, sedangkan klausa 1 disebut
indukkalimat.
Itulah kalimat majemuk bertingkat, yaitu kalimat yang memiliki
lebih dari satu klausa dengan hubungan antarklausa yang tidak
setara. Kalimat majemuk bertingkat pada contoh di atas adalah
kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat perluasan
objek. Perluasan dapat dilakukan pada setiap fungsi dalam
kalimat, baik itu subjek, predikat, objek maupun keterangan.
Contoh:
(a) Taufik Hidayat memenangkan pertandingan melawan Lin
Dan tadi malam.
(b) Pebulutangkis berwajah tampan itu
memenangkan pertandingan melawan Lin Dan tadi malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar