Label

Selasa, 26 Januari 2016

pembelajaran remedial

Robert M. Gagne yang dikutip oleh Winataputra (2007) mengemukakan 8 jenis belajar. Jenis-jenis belajar tersebut bersifat hierarkis, maksudnya jenis belajar yang pertama merupakan prasyarat bagi berlangsungnya jenis belajar berikutnya.

1. Belajar Isyarat (Signal Learning). Belajar melalui isyarat ialah belajar melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena adanya tanda atau isyarat. Misalnya seseorang yang menghentikan kendaraan bermotornya ketika lampu isyarat berwarna merah menyala.

2. Belajar Stimulus Respon (Simulus Response Learning). Jenis belajar ini ialah memberikan respon yang tepat terhadap rangsangan (stimulus) yang diberikan. Rangsangan ini datangnya dari luar diri individu. Misalnya berlari mencari tempat yang aman saat terjadi gempa bumi.

3. Belajar Rangkaian (Chaining Learning). Belajar jenis ini terjadi melalui perpaduan berbagai proses stimulus respon yang telah dipelajari sebelumnya sehingga melahirkan perilaku yang spontan, membuat gerakan-gerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak dalam urutan tertentu. Misalnya belajar menari atau senam yang dari awal membutuhkan proses dan tahapan tertentu.

4. Belajar Asosiasi Verbal (Verbal Association Learning). Belajar asosiasi verbal terjadi bila individu telah mengetahui kata-kata atau sebutan dan dapat menangkap makna yang bersifat verbal. Misalnya kapal terbang seperti burung atau kereta api seperti ular.

5. Belajar Membedakan (Discrimination Learning). Belajar diskriminasi terjadi bila individu memberikan reaksi yang berbeda-beda pada rangsangan (stimulus) berupa benda, suasana atau pengalaman yang mempunyai kesamaan. Misalnya seorang guru menggambar lingkaran di papan tulis, para siswa ada yang menerka guru tersebut menggambar bola, bumi, atau ban sepeda.

6. Belajar Konsep (Concept Learning). Belajar konsep terjadi bila individu menghadapi berbagai fakta atau data yang kemudian ditafsirkan ke dalam suatu pengertian atau makna yang abstrak. Misalnya memahami sebuah teori atau prosedur dalam suatu praktek.

7. Belajar Hukum atau Aturan (Rule Learning). Belajar hukum/aturan/dalil terjadi bila individu menggunakan beberapa data atau rangkaian peristiwa yang lalu dan menarik kesimpulan dari data tersebut serta menerapkannya menjadi suatu aturan. Misalnya benda akan memuai jika dipanaskan, harga barang dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan.

8. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving Learning). Belajar pemeahan masalah terjadi bila individu menggunakan berbagai cara, konsep, atau prinsip untuk menjawab suatu pertanyaan. Misalnya apa hubungan antara kebodohan dan kemiskinan? Mengapa jika hutan habis banyak terjadi bencana?

Selain jenis-jenis belajar di atas, Gagne juga membuat sistematika jenis belajar. Menurut sistematika tersebut, hasil-hasil belajar dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang sama dalam satu kategori. Sistematika tersebut adalah:
● Keterampilan intelektual : kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya menggunakan symbol huruf, angka, kata atau gambar
● Informasi verbal : kemampuan seseorang menyatakan atau menceritakan suatu fakta atau peristiwa secara lisan atau tertulis
● Strategi kognitif : kemampuan seseorang untuk mengatur proses belajarnya sendiri, mengingat dan berfikir
● Keterampilan motorik : kemampuan seseorang melakukan gerakan secara teratur dalam urutan tertentu (organized motor act)
● Keterampilan afektif/sikap : kemampuan seseorang untuk melakukan pilihan-pilihan dalam bertindak.

Sumber: Winataputra, dkk. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran . Jakarta. Depdiknas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar