Belajar tematik adalah suatu kegiatam belajar terpadu yang dirancang berdasarkan ide pokok (tema), yang mengaitkan beberapa bidang studi dengan tema yang sama sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik.
Pappas yang dikutip oleh Anitah (2007) mengatakan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang digunakan guru untuk mendorong keaktifan siswa dalam kegiatan yang difokuskan dalam satu topik (tema) yang disenangi siswa.
Belajar tematik disajikan secara utuh dan menyeluruh bukan dari bagian-bagian yang terpisah.
Prinsip-prinsip belajar tematik:
■ Kegiatan pembelajaran dipusatkan pada satu tema sentral
■ Mengkombinasikan struktur, urutan, dan strategi yang diorganisasikan dengan baik
■ Mencerminkan pola berpikir, tujuan, dan konsep umum bidang ilmu
■ Dalam pembelajaran bahasa, unit tematik merupakan suatu kerangka isi pembelajaran bahasa secara keseluruhan.
Karakteristik pembelajaran tematik
● Berpusat pada siswa
● Memberikan pengalaman langsung kepada siswa dengan objek yang nyata untuk menilai dan memanipulasinya
● Pemisahan mata pelajaran tidak begitu ketara
● Menciptakan kegiatan yang disesuaikan dengan minat siswa secara umum
● Menyajikan konsep lintas mata pelajaran
● Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa berdasarkan pengalaman sebelumnya
● Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
● Memberikan kesempatan bermain untuk mengungkapkan pengalaman ke dalam pengertian
Perlunya belajar tematk di SD
Siswa SD kelas awal (1,2, dan 3) masih melihat segala sesuatu secara utuh, sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman nyata yang dialaminya.
Siswa SD kelas awal (1,2, dan 3) ingin mengembangkan semua unsur kecerdasannya sehingga konsep multiple inteligent juga harus dilembangkan
Kenyataan hidup sehari-hari dengan wujud fakta yang utuh dan tematis
Lebih lebih mudah mengajar satu konsep yang utuh, karena guru SD adalah guru kelas.
Manfaat belajar tematik
◎ Mengurangi tumpang tindih materi antar mata pelajaran
◎ Menghadapkan siswa pada suasana yang realistik
◎ Membantu siswa melihat hubungan antara ide dan konsep
◎ Memberi kesempatan kepada siswa untuk membentuk sendiri latar belakang informasi dalam membentuk pengetahuan baru
◎ Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpisah-pisah
◎ Dengan lintas pelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap apa yang dipelajari
Sumber: Anitah, dkk. (2007). Model-model Belajar dan Rumpun Model mengajar. Jakarta. Kemdiknas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar