Label

Selasa, 03 November 2015

sosiologi smp kelas tujuh

kehidupan sosial manusia, materi sosiologi
kelas 7
KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik
antara dua atau lebih individu dimana ide dan
pandangan satu individu saling memengaruhi. Ciri dari
interaksi sosial adalah :
a. Adanya dua pelaku atau lebih
b. Adanya hubungan timbal balik antar
pelaku
c. Proses interaksi diawali dengan
adanya kontak sosial (baik secara
langsung ataupun tidak langsung)
d. Adanya dimensi waktu (lampau,
sekarang, dan yang akan datang)
e. Adanya tujuan dari masing-masing
individu
Ada empat faktor yang memengaruhi interaksi sosial,
yaitu :
a. Imitasi : kecenderungan berbuat atau meniru
perbuatan orang lain, misalnya dalam hal pakaan,
mode rambut, gaya berbicara (wow)
b. Sugesti : sikap, pandangan, pendapat orang lain
yang diterima sepenuhnya tanpa dikritisi.
Seseorang dapat dengan mudah disugesti apabila :
ü Kemampuan berpikirnya terpecah-pecah dan
tidak konsentrasi
ü Sedang emosi sehingga menghambat daya
nalarnya secara rasional
ü Pemberi sugesti mempunyai kekuasaan dan
wewenang untuk menyampaikan saran/
pendapat orang lain.
ü Adanya dukungan pendapat dari orang
disekitarnya, terutama ketika ragu ragu.
ü Tingkat berpikirnya masih sederhana ,
misalnya anak sekolah.
Mudah tidaknya orang memberi sugesti tergantung pada
beberapa hal, yaitu :
Orang yang memiliki karisma, misalnya ulamam
orangtua, cendekiawan, pemimpin agama
Orang yang ahli di bidangnya
Orang yang punya kekuaasaan besar dan kedudukan
tinggi
Iklan media massa
Kelmpok mayoritas
c. Identifikasi : kecenderungan /keinginan dalam
diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak
lain. Misalnya anak cowok mengidentifikasi seperti
ayahnya. Proses dapat berlangsung:
§ Dengan sendirinya/tidak sadar
§ Sengaja/rasional
§ Melihat kegunaannya
d. Simpati
Perasaan suka atau tertarik yang timbul pada diri
seseorang kepada orang lain. Proses ini lebih
ditonjolkan pada perasaan daripada pemikiran yang
rasional.
Interaksi merupakan bentuk umum dari proses
sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik
antara berbagai kehidupan bersama atau cara-cara
berhubungan yanng terjaadi saat individu dan kelompok
masyarakat saling bertemu dan mereka menentukan
sistem serta bentuk bentuk hubungan tersebut.
Menurut George hebert Mead , ada tiga tahap
perkembangan dalam diri manusia, yaitu :
Tahap pertama: anak kecil mulai belajar mengambil
peranan orang orang di sekitarnya dengan meniru orang
lain.
Tahap kedua : anak tidak hanya mengetahui peran
yang harus dijalankan , tetapi juga mengetahui peran
yang dijalankan orang lain yang berinteraksi dengannya.
Tahap ketiga : anak telah memahami peran orang lain
yang lebih luas dan melalui interaksi ia dapat memilih
peran yang dikehendaki sehingga memiliki jati diri.
Bentuk interaksi dapat dibedakan menjadi tiga macam ,
yaitu :
Antar indidivu : misalnya percakapan antara Leo
dengan gurunya, Titus dengan Almanzo, dll
Antar individu dengan kelompok : misalnya pelatih
basket dengabn tim basket, pelatih futsal dengan tim
futsal sewaktu latihan, dll.
Antar kelompok : misalnya tim futsal SMP carolus
dengan tim futsal SMP santa maria.
SOSIALISASI
Sosialisasi merupakan suatu proses yang
membantu individu melalui proses belajar dan
menyesuaikan diri agar ia dapat berperan dan berfungsi
dalam kelompoknya.
Tujuan dari sosialisasi adalah :
Membekali seseorang dengan keterampilan yang
dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara
efektif seperti membaca, menulis dan berbicara.
Mengendalikan fungsi organik melalui latihan mawas
diri yang tepat.
Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai
nilai dan kepercayaan pokok yang ada di maasyarakat.
Sosialisasi secara umum dibagi menjadi dua, yaitu :
Sosialisasi primer : sosialisasi yang dilakukan dalam
lingkungan keluarga
Sosialisasi sekunder : sosialisasi yang dilakukan dengan
mengajarkan nila baru di luar lingkungan keluarga,
misalnya i lingkungan bermain, sekolah, lingkungan
kerja.
Media sosialisasi: secara umum media sosialisasi ada
lima, yaitu :
Sosialisasi dalam keluarga
Sosialisasi dalam kelompok : teman bermain,
tetangga, teman sekolah
Sosialisasi dalam lingkungan sekolah:
Sosialisasi dalam lingkungan kerja
Sosialisasi melalui media massa
STATUS DAN PERAN
Status yaitu tempat bagi seseorang secara umum
dalam masyarakat sehubungan dengan orang lain.
Setiap orang dapat memiliki banyak status. Secara
umum, status dapat dibedaka menjadi tga, yaitu :
Ascribed Status : staus yang diperoleh karena
keturunan, misalnya golongan bangsawan.
Achieved status : status yang diperoleh karena
diperjuangkan/diusahakan, misalnya seeorng berhasil
menjadi seorang dokter, presiden, guru, dll.
Assigned status: status yang diberikan kepaada
seseorang/kelompok karena berjasa bagi masyarakat.
Misalnya anugerah pahlawan nasional, anugerah
pahlawan lingkungan, kenaikan pangkat, dll.
Beberapa status dapat saling bertentangan
yaitu disebut konflik status. Seseorang yang mengalami
konflik status akan memilih status utama dalam
hidupnya. Status utama adalah status yang
mendominasi.
Peran yaitu seperangkat /sekelompok tingkah
laku yang diharapkan seseorang yang berkedudukan di
masyarakat., misalnya, guru berperan untuk mendidik,
Peran dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Peran bawaan: diperoleh secara
otomatis dengan sendirinya, mislanya
pangeran charles yang diharapkan untuk
menjadi pewaris tahta
2. Peran pilihan : diperoleh melalui usaha
tertentu , misalnya dokter yang terus
memeperdalam peneitiannya dan
kemampuannya.
3. Peran yang diharapkan: yaitu peran
yang harus dilaksanakan sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang telah
ditetapkan bersama demi memelihara
ketertiban, misalnya polisi yangmenjaga
ketertiban
4. Peran yang disesuaikan, yaitu peran
yang dilaksanakan sesuai situasi
yangsering berubah misalnya pak bambang
sebelum menjadi kepsek adalah seorang
guru sehingga statusnya juga akan
mengalami perubahan.
Konflik juga dapat terjadi dalam peran,
misalnya seorang wanita yang ingin bekerja
tapi keluarga menghendaki untuk segera
menikah.
Bentuk interaksi dibedakan menjadi dua, yaitu
A. INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF
Yaitu proses sosial yang mendorong anggota
masyarakat untuk memperkuat ikatan solidaritas
sosial dan meningkatkan persatuan anggota
masyarakat. Proses asosiatif dibedakan menjadi
empat, yaitu :
1. Kerjasama (cooperation)
Suatu penggabungan beberapa orang untuk
mencapai tujuan bersama.
Bentuk kerjasama meliputi :
1. kerukunan meliputi gotong royong
dan tolong menolong
2. bargaining yaitu pelaksanaan
perjanjian mengenai pertukaran barang
dan jasa antara dua organisasi atau
lebih, misalnya tawar menawar barang
antara dua Negara atau di took toko
3. kooptasi yaitu proses penerimaan
unsur unsur baru oleh pemimpin dalam
sebuah organisasi sebagai salah satu
cara untuk menghindari kegoncangan/
kekacauan dalam organisasi. Contohnya
adanyaa peluang untuk naik jabatan
dalam suatu organisasi.
4. Koalisi yaitu penggabungan
beberapa organisasi yang mempunyai
tujuan yang sama. Misalnya gabungan
dua partai untuk mencalonkan presiden/
gubernur.
5. usaha bersama/joint venture adalah
sutu kerjasama dari beberapa
perusahaan untuk mengerjakan proyek
tertentu yang membutuhkan modal
besar. Umumnya berupa penambangan
tambang. Misalnya PT pertamina
bergabung dengan Exxon mobile untuk
mengeksplorasi tambang minyak.
Faktor yang mendorong terjadinya kerjama yaitu :
a. Mempunyai tujuan bersama
b. Adanya keuntungan pribadi
c. Mempunyai kewajiban yang sama
d. Mempunyai tujuan ntuk menolong
orang lain
e. Keinginan untuk mencapai hasil yang
lebih besar
2. Akomodasi (accomodation)
Akomodasi adalah usaha untuk menyelesaikan
pertentangan atau permusuhan untuk sementara
waktu tanpa menghancurkan pihak lawan.
Akomodasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :
Ø Mengurangi perbedaaan paham,
pertentangan, pernusuhan antara orang
perorang atau kelompok manusia
Ø Mencegah terjadinya pertentangan
secara temporer atau sementara waktu
Ø Memungkinkan terjadinya kerjasama
antar kelompok sosial yang terpisah
Ø Mengusahakan peleburan antara
kelompok sosial yang terpisah misalnya
dengan perkawinan campuran
Bentuk akomodasi yang sering dijumpai dalam
masyarakat antara lain :
v Koersi, yaitu bentuk akomodasi yang
dilaksanakan secara paksa dan salah
satu pihak dalam posisi lemah.
Misalnya penguasa memaksakan suatu
kebijakan pada masyarakat untuk
menjaga kestabilan dalam negara.
v Kompromi, yaitu bentuk akomodasi yang
dilakukan dengan cara masing-masing
pihak yang bertikai mengurangi
tuntutannya sehingga dapat mencapai
kesepakatan bersama, misalnya
tuntutan kenaikan gaji karyawan.
v Mediasi, yaitu penyelesaian pertentangan
atau pertikaian melalui orang ketiga
tetpi orang tersebut hanya sebagai
penasihat dan tidak mempunyai
wewenang untuk mengambil keputusan.
v Arbitrasi , suatu cara untuk
menyelesaikan masalah/konflik melalui
bantuan pihak ketiga yang berwenang
mengambil keputusan yang bersifat
mengikat.
v Konsiliasi , bentuk akomoaadi yang
mempertemukan keinginan keinginn
dari pihak pihak yang bertikai guna
mencapai suatu persetujun bersama.
v Toleransi, bentuk akomodasi tanpa
persetujuan yaangformal , bentuknya
timbul secara tidak sadar dan
direncanakan.
v Stalemate , bentuk akomodasi dimana
pihak pihak bertentangan berhenti
melakukan pertentangan atau pertikaian
pada suatu titik tertentu.
v Ajudikasi, bentuk akomodasi dimana
penyelesaian pertentangan atau
pertikaian dilakukan di pengadilan.
v Gencatan senjata, suatu cara
penyelesaian konflik dengan
menghentikan untuk sementara waktu
aktivitas saling menyerang antara pihak
pihak yang bertikai.
3. ASIMILASI, yaitu penggabungan dua
kebudayaan yang berbeda dan berangsur-
angsur berubah menjadi kebudayaan baru
dengan cirri khas kebudayaan masing-masing
hilang.
Faktor pendukung terjadinya asimilasi
yaitu ,
a. Toleransi yang mendorong terjadinya
komunikasi
b. Sikap saling menghargai antara
kebudayaan sendiri dengan kebudayaan
asing
c. Adanya sikap terbuka dari golongan
berkuasa dalam masyarakat.
d. Adanya perkawinan campuran
e. Adanya persamaan unsur-unsur
kebudayaan.
f. Adanya musuh bersama dari luar
g. Kesempatan yang seimbang di
bidang ekonomi bagi berbagai golongan
masyarakat .
Faktor penghambat terjadinya asimilasi
yaitu :
a. Kurangnya pengetahuan mengenai
kebudayaan yang dihadapi.
b. Adanya anggapan bahwa kebudayaan
tertentu lebih tinggi dari kebudayaan
lain.
c. Perasaan takut terhadap kekuatan
budaya dari luar.
d. Aadanya perbedaan ciri fisik.
e. Masih terdapat kehidupan masyarakat
yang terisolir.
4. Akulturasi, berpadunya dua kebudayaan yang
berbeda dan membentuk suatu kebudayaan
baru dengan tidak menghilangkan cirri
kepribadian masing-masing kebudayaan
tersebut. Misalnya masuknya kebudayaan Hindu
Budha di Indonesia, kebudayaan Islam serta
masuknya kebudayaan barat melalui kedatangan
bangsa Eropa di Indonesia.
B. INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF
Yaitu proses sosial yang cenderung mendorong
terjadinya perpecahan dan memperlemah ikatan
solidaritas anggota masyarakat. Dibagi menjadi empat,
yaitu :
1. Persaingan (competition)
Yaitu proses sosial dimana individu atau
kelompok yang bersaing mencari keuntungan
yang menarik perhatian publik tanpa ancaman
dan kekerasan. Manfaat dari persaingan yaitu :
Ø Sebagai alat seleksi untuk mencapai
prestasi terbaik.
Ø Sebagai alat dalam menempatkan
seseorang pada fungsi atau jabatan
tertentu.
Ø Memotivasi seseorang atau kelompok
untuk bekerja keras guna meraih haasil
yang maksimal.
Ø Menyalurkan keinginan individu atau
kelompok yang bersifat kompetitif
(perlombaan)
Dampak dari persaingan yaitu :
ü Memperkuat mental, karakter dan
semangat juang.
ü Menggalang dan memperkuat semangat
solidaritas kelompok.
ü Menyadarkan diri terhadap kekurangan/
kelebihan para pesaingnya.
ü Terjadinya stratifikasi sosial ekonomi.
Persaingan dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Persaingan pribadi,
berlangsung antar individu,
misalnya persaingan untuk
mencapai kedudukan tertentu.
b. Persaingan antar
kelompok,persaingan dua
perusahaan untuk
memenangkan suatu tender.
2. Kontraversi , yaitu suatu proses sosial yang
berada di antara persaingan dan konflik .
Bentuk kontraversi antara lain :
a. Kontraversi yang bersifat umum,
misalnya perbuatan perlawanan,
penolakan, protes, tindakan kekerasan,
mengacau, menghalang-halangi pihak
lain, dsb.
b. Kontraversi yang bersifat sederhana,
misalnya menyebarkan selebaran gelap,
memaki maki, mencerca, dsb.
c. Kontraversi yang bersifat intensif,
misalnya intimidasi , provokasi,
mengejutkan lawan, dll.
d. Kontraversi yang bersifat rahasia,
misalnya mengumumkan rahasia orang
lain, berhianat, dll.
3. Konflik/pertentangan/pertikaian , yaitu proses
sosial dimana individu atau kelompok berusaha
mencapai tujuannya dengan cara menentang
pihak lawan yang disertai ancaman dan
kekerasan. Sebab terjadinya konflik yaitu :
a. Adanya perbedaan individu , seperti
perbedaan pendirian dan perasaan .
b. Adanya perbedaan kebudayaan
c. Adanya perbedaan kepentingan
d. Adanya perubahan sosial yang
berlangsung secara cepat.
Bentuk konflik antara lain: konflik antar
pribadi, antar ras, antar kelas social, antar
politik
Cuplikan dari teman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar